Museum Israel Tunda Penjualan Barang Antik Umat Islam, Tuai Kemarahan
RIAU24.COM - Sebuah museum di Israel telah menunda pelelangan yang direncanakan atas lusinan barang antik Islam yang langka, termasuk karpet, persenjataan, dan keramik berusia berabad-abad dari seluruh Timur Tengah setelah kabar penjualan tersebut memicu kemarahan.
Museum Seni Islam LA Mayer di Yerusalem telah merencanakan untuk meletakkan 190 buah barang antik di rumah lelang Inggris Sotheby's pada hari Selasa dan untuk melelang lebih dari 60 jam tangan antik dan arloji akhir pekan ini. Barang-barang langka itu diharapkan bisa mencapai jutaan dolar.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin, museum mengatakan pihaknya menunda lelang setelah dialog positif dengan kementerian kebudayaan Israel dan sebagai tanggapan atas permohonan pribadi dari Presiden Israel Reuven Rivlin.
Dalam pernyataan tersebut, Hermann de Stern Foundation, donor utama lembaga tersebut, mencatat bahwa koleksi tersebut adalah milik pribadi dan penjualan diizinkan berdasarkan undang-undang.
“Manajemen yayasan berharap penundaan akan memungkinkan tercapainya kesepakatan yang juga dapat diterima oleh Kementerian Kebudayaan dalam beberapa minggu mendatang,” katanya.
Kementerian Israel mengutuk penjualan tersebut dan berjanji untuk melakukan apa saja untuk mencegahnya. Pada hari Senin, Rivlin mengatakan dia mengikuti masalah dengan "keprihatinan" dan meminta pihak berwenang untuk mencegah penjualan aset budaya tersebut.