Puluhan Remaja Tewas Dalam Insiden Pemboman di Pusat Pendidikan Kabul
AS menandatangani perjanjian damai dengan Taliban pada Februari, membuka jalan menuju penarikan pasukan Amerika dari konflik dan pembicaraan langsung antara kelompok bersenjata dan negosiator Afghanistan.
Terjadi lonjakan kekerasan antara Taliban dan pasukan Afghanistan di negara itu baru-baru ini, bahkan ketika perwakilan dari kedua pihak yang bertikai telah memulai pembicaraan damai di Doha untuk mengakhiri perang selama puluhan tahun di Afghanistan.
Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad, dalam sebuah posting Twitter pada Minggu pagi, menegaskan kembali seruan untuk segera pengurangan kekerasan dan percepatan proses perdamaian, mengutip meningkatnya kekerasan dalam beberapa pekan terakhir termasuk temuan oleh komisi hak asasi manusia bahwa sebuah Serangan udara pemerintah Afghanistan telah menewaskan 12 anak.
“Berapa banyak lagi yang bisa kita tanggung, sebagai individu dan sebagai masyarakat? Berapa kali kita bisa bangkit? ” tanya Shaharzad Akbar, ketua Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan di Twitter tak lama setelah serangan hari Sabtu, mengatakan bahwa penargetan warga sipil adalah kejahatan perang.
Sebelumnya pada hari Sabtu, sebuah bom pinggir jalan menewaskan sembilan orang di Afghanistan timur setelah menghantam sebuah minivan yang penuh dengan warga sipil, kata seorang pejabat setempat.