Kisah KBD dari BPDASHL Indragiri Rokan, Semua Anggotanya Perempuan
RIAU24.COM - Raut wajah Suci Handayani (41) terlihat gembira. Ia melihat puluhan ribu bibit yang terhampar hijau. Berbagai jenis tanaman tumbuh subur. Warga Kecamatan Dosan, Kabupaten Siak, Riau ini mengingat jelas pertemuannya beberapa waktu lalu dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono, yang datang ke kampungnya.
''Waktu itu Pak Sekjen dan beberapa pejabat lainnya dari Jakarta, mampir ke rumah saya usai kunjungan dari lokasi yang sering terbakar. Pak Sekjen kemudian menawarkan pada kami untuk membentuk Kebun Bibit Desa (KBD),'' kata Suci menceritakan kembali kisahnya, sebagaimana dirilis, Minggu (25/10/2020).
Pembentukan KBD merupakan upaya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, dan menjadi bagian penting dari pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) berbasis tapak. Melalui KBD dilakukan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka memiliki alternatif mendapatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan partisipasi dan kerja kolaboratif ini diharapkan pencegahan karhutla di lokasi rawan dapat dilakukan secara permanen.
Melalui pendampingan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan, Suci dan warga kemudian membentuk kelompok. Ia pun kemudian ditunjuk sebagai Ketua KBD Perempuan Wana Lestari. Anggotanya 26 orang dan semuanya perempuan.
''Kami para perempuan peduli lingkungan. Dengan adanya KBD ini, para anggota yang biasanya cuma jadi ibu rumah tangga, sekarang bisa mendapatkan pemasukan harian atau mingguan. Program KBD ini sangat terasa sekali manfaatnya,'' kata Suci.
KBD merupakan unit persemaian sederhana yang dibangun UPT Ditjen PDASHL di Desa secara swakelola. Hal ini dilatarbelakangi tingginya kebutuhan masyarakat terhadap jenis-jenis tanaman kayu dan serbaguna (MPTS)untuk ditanam di lahan-lahan kritis, kosong, terlantar, atau lahan non produktif yang ada di desa.
Pada tahun 2020 di wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan ditargetkan pembangunan KBD sebanyak 20 unit. Lokasi KBD tersebar di 20 desa/nagari/kampung di 6 kabupaten. Untuk wilayah Provinsi Riau ada di Kabupaten Siak, Kampar, Pelalawan, dan Inhu. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Barat, ada di Sijunjung, dan Kabupaten Pasaman.
Per unit KBD menyiapkan bibit minimal 40.000 batang, sehingga total untuk wilker BPDASHL Inrok ada 800.000 batang bibit KBD dari total 20 unit KBD yang dibangun. Setiap KBD mendapatkan alokasi dana Rp100 juta.
''Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian Presiden dan Ibu Menteri LHK. Dengan adanya program KBD ini, apalagi di masa pandemi, kami sangat terbantu sekali. Kami juga berharap dengan adanya KBD, masyarakat tidak lagi perlu membakar karena sudah ada alternatif pekerjaan. Semoga program ini terus berlanjut,'' kata Suci.
Satu unit KBD telah diserahkan kepada Kelompok Perempuan Wana Lestari oleh Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan, Ir. Tri Esti Indrarwati, M.Si. Serah terima dilakukan kepada penghulu kampung Dosan, Siak, Riau.
''Penyerahan KBD ini merupakan upaya KLHK untuk memberdayakan masyarakat sekitar hutan, sehingga mereka dapat lebih sejahtera dan lingkungan sekitar terjaga,'' kata Esti.
''Jenis bibit di KBD bervariasi tergantung minat masyarakat. Untuk di Dosan jenis bibitnya Jengkol, Petai, Cempedak, Pinang, Durian, Matoa dengan total keseluruhan 40 ribu batang,'' kata Esti.
Selain KBD, pemberdayaan masyarakat KLHK juga dilakukan dengan program Kebun Bibit Rakyat dan program padat karya mangrove yang saat ini masih terus berjalan. BPDASHL Indragiri Rokan juga memiliki program pembagian bibit pohon gratis sebagai upaya untuk perbaikan lingkungan. ***