Soal Yang Pertama Sekali Mendapatkan Vaksin Covid-19, Begini Jawaban Berbeda Menteri Airlangga dan Terawan
RIAU24.COM - Ada jawaban yang berbeda dari Menteri Airlangga Hartarto dan Menteri Terawan, tentang pihak yang pertama sekali mendapatkan vaksin Covid-19, jika nanti sudah benar-benar tersedia.
Menurut Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), bila vaksin itu sudah benar-benar tersedia, ada sejumlah daerah yang menjadi prioritas. Daerah yang dimaksud adalah kawasan yang kasus penularannya tinggi, alias masuk zona merah.
"Daerah dengan zona merah penularannya terbesar seperti Sumatera Utara, Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan," paparnya, saat konferensi pers di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Kamis 22 Oktober 2020.
Dilansir detik, selain itu, ada tiga daerah khusus yaitu, Aceh, Papua, dan Papua Barat.
Sementara itu, dikutip dari laman resmi maritim.go.id, Menteri Kesehatan Terawan menuturkan, ada sejumlah kelompok masyarakat yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Kelompok yang dimaksud antara lain para tenaga kesehatan, pelayanan publik, TNI atau Polri, dan seluruh tenaga pendidik.
Menkes Terawan juga menegaskan bahwa para garda terdepan dan yang tidak mampu secara ekonomi akan dibayarkan vaksinnya oleh pemerintah. Termasuk di dalamnya masyarakat peserta Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan.
"Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh pemerintah," ujar Menkes Terawan.
Sementara itu, menjelang tersedianya vaksin tersebut, Menteri Airlangga mengingatkan masyarakat untuk selalu mengenakan masker.
"Yang paling efektif untuk mencegah adalah menggunakan masker. sambil menunggu vaksin, menggunakan masker itu perlindungan utama," ingatnya. ***