Ini 5 Rahasia Rumah Makan Padang yang Jarang Diketahui oleh Orang
Nasi padang yang dibungkus porsinya lebih banyak
Dapat dipastikan jika porsi makan di tempat dan take away alias dibungkus dan dibawa pulang lebih banyak. Ternyata hal ini bukan tanpa sebab loh Saboom (Sahabat Boombastis). Kebiasaan ini memang diterapkan oleh semua rumah makan padang. Alasannya, dulu restoran atau rumah makan hanya didatangi oleh saudagar kaya dan orang elit, sedangkan kaum pekerja dan pribumi akan dibungkus dan dibawa pulang. Para penjual yakin jika dibawa pulang pasti tidak dimakan sendirian, makanya porsi nasi akan ditambah. Kebiasaan tersebut diterapkan hingga sekarang oleh setiap restoran.
Kakek berpeci hitam di rumah makan padang
Jika kamu ke rumah makan padang dan melihat ada gambar kakek dengan peci warna hitam, maka dapat dipastikan bahwa pemiliknya adalah orang Pariaman, Sumatra Barat. Dalam kehidupan minang, kakek tersebut dikenal dengan Ungku Saliah. Orang Pariaman percaya bahwa Ungku Saliah adalah sosok keramat, yang jika fotonya dipajang di rumah makan, ia akan mendatangkan kemujuran dan laris.
Istilah ‘Rumah Makan Padang’ dan sayur daun singkong dan nangka
Ada beberapa perbedaan antara rumah makan yang ada di Padang dan luar daerah tersebut. Di Sumatra Barat, kamu tak akan menjumpai tulisan ‘Rumah Makan Padang’, karena semua warung makan namanya sudah rumah makan padang. Jadi nama tersebut hanya akan kamu jumpai saat mengunjungi luar daerah saja, seperti Jawa, Sulawesi, atau Kalimantan. Selain itu, biasanya daun singkong dan sayur nangka akan dipasangkan bersama, beda halnya dengan yang ada di Padang. Kamu hanya akan mendapat satu di antara dua sayur ini jika memakan nasi padang di Tanah Minang.