Hasil Penelitian Ungkap Kekebalan COVID-19 Bisa Berlangsung Selama 5-7 Bulan
RIAU24.COM - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kekebalan terhadap COVID-19 dapat bertahan setidaknya lima bulan setelah terinfeksi penyakit tersebut. Penelitian baru tentang virus SARS-CoV-2 telah dilakukan oleh peneliti asal India di AS.
Sekarang diterbitkan dalam jurnal Immunity, studi baru oleh para peneliti dari Universitas Arizona meneliti produksi antibodi dari sampel sekitar 6.000 pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2. Berdasarkan pengamatan, disimpulkan bahwa antibodi terhadap penyakit novel coronavirus banyak ditemukan di tubuh manusia lama setelah penyakitnya berakhir.
"Banyak kekhawatiran telah diungkapkan tentang kekebalan terhadap COVID-19 yang tidak bertahan lama. Kami menggunakan penelitian ini untuk menyelidiki pertanyaan itu dan menemukan kekebalan stabil selama setidaknya lima bulan," kata Deepta Bhattacharya, profesor di Universitas Arizona.
"Kami dengan jelas melihat antibodi berkualitas tinggi masih diproduksi lima hingga tujuh bulan setelah infeksi SARS-CoV-2," tambah profesor itu.
Studi tersebut menyoroti dua jenis antibodi yang diproduksi sebagai respons terhadap infeksi. Setelah sel terinfeksi awal, sistem kekebalan menghasilkan sel plasma berumur pendek yang selanjutnya menghasilkan antibodi untuk segera melawan virus. Pasca infeksi, tahap respons imun berikutnya menghasilkan sel plasma berumur panjang yang menghasilkan antibodi berkualitas tinggi untuk memberikan kekebalan yang tahan lama.
Ini adalah yang terakhir yang ditemukan para peneliti di dalam tubuh mereka yang terinfeksi penyakit selama berbulan-bulan berikutnya. Para ilmuwan menemukan tingkat antibodi SARS-CoV-2 yang layak hadir dalam tes darah setidaknya selama lima hingga tujuh bulan.