Program Padat Karya Mangrove KLHK di Riau Serap 1.552 Orang Tenaga Kerja
RIAU24.COM - Untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir di masa pandemi Covid-19, sekaligus untuk memulihkan lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan, telah memulai pelaksanaan program padat karya mangrove di Provinsi Riau.
Adapun luasan pelaksanaan padat karya mangrove di Provinsi Riau, mencapai 692 ribu ha. Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Kab.Siak (8 ha), Kabupaten Bengkalis (319 ha), Kab. Kepulauan Meranti (55 ha), dan Kab. Inhil (285 ha).
''Alhamdulillah kegiatan dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi Nasional ini, di Riau berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. Mereka inilah masyarakat yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari program padat karya mangrove,'' kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Ir. Tri Esti Indrarwati, M.Si, Sabtu 17 Oktober 2020 di Pekanbaru.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Esti menuturkan, adapun progres pelaksanaan saat ini telah dilaksanakan koordinasi dan penyusunan rancangan teknis penanaman bersama kelompok masyarakat. Dalam hal ini tim BPDASHL Indragiri Rokan, melakukan pendampingan langsung kepada kelompok masyarakat di lapangan.
''Kita bantu dampingi mulai dari verifikasi lokasi, penyusunan Rancangan Anggaran Belanja (RAB), pengesahan persetujuan kegiatan, sampai memastikan ketersediaan bibit,'' kata Esti.
Dengan adanya program padat karya mangrove, masyarakat akan mendapatkan manfaatlangsung berupa tambahan penghasilan berupa upah harian. Sedangkan untuk jangka panjang, akan terlaksana pemulihan lingkungan ekosistem mangrove di kawasan pesisir.