Waspada DBD, Dinkes Pekanbaru Catat 468 Kasus DBD, Terbanyak Dari Kecamatan Ini
RIAU24.COM - PEKANBARU - Selain pandemi Covid-19, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) harus jadi perhatian pemerintan. Sejak Januari hingga pekan pertama Oktober 2020, angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 464 kasus.
Data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, sebagian besar pasien sudah sembuh. Hanya satu pasien yang masih dirawat.
"Ada 468, tapi sudah ditangani. Kasus meninggal yang awal dulu, yang satu itu," kata Sekretaris Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih belum lama ini
Ia mengimbau agar warga selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Intinya, kata dia, memberantas DBD dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
"Karena faktor lingkungan yang menentukan DBD," kata dia.
Jadi, partisipasi masyarakat menjaga lingkungan sangat diperlukan. Seperti menata lingkungan agar nyamuk aedes aegypti tidak bertelur.
Masyarakat diajak supaya ikut membersihkan lingkungan bersama, melakukan 3M plus. Diskes Pekanbaru, kata dia, juga sudah lakukan penyuluhan kepada masyarakat, baik melalui dinas langsung atau melalui puskesmas.
"Turun ke lapangan, langsung ke masyarakat jadi kita tidak menunggu di puskesmas lagi. Kita turun ke masyarakat, kita wajib turun mengajak masyarakat untuk memerangi DBD. Untuk obat, saya rasa cukup, untuk penanganan DBD cukup," jelasnya.
Jumlah kasus DBD di Pekanbaru:
Sukajadi 18 kasus
Senapelan 20 kasus
Pekanbaru Kota 7 kasus
Rumbai Pesisir 22 kasus
Rumbai 29 kasus
Sail 7 kasus
Bukit Raya 53 kasus
Marpoyan Damai 65 kasus
Tenayan Raya 82 kasus
Tampan 76 kasus
Payung Sekaki 53 kasus
Total : 468 Kasus