Setidaknya 11 Orang Masih Hilang Dalam Kecelakaan Kapal Penangkap Ikan di Bali
RIAU24.COM - Setelah pencarian selama seminggu, tim SAR telah membatalkan misinya untuk menemukan 11 awak kapal penangkap ikan yang hilang yang tenggelam di Selat Badung di Bali pada 6 Oktober. Kapal penangkap ikan KM Tanjung Permai mulai tenggelam di perairan Uluwatu, Kabupaten Badung, jam 10 malam pada 5 Oktober.
Pihak berwenang kehilangan kontak dengan kapal keesokan harinya, setelah kapten kapal berkomunikasi dengan perusahaan yang mengoperasikannya, PT Lianiti Abadi. Dalam salah satu pesan radio terakhir, kapten memberi tahu perusahaan bahwa air telah masuk ke perahu.
Kapal itu membawa 12 awak, tetapi hanya satu yang selamat yang ditemukan.
Nurrohman dijemput dengan perahu yang kebetulan melewati perairan lepas pantai Uluwatu. Dia telah mengapung selama dua hari ketika dia diselamatkan. Dia dibawa ke Pelabuhan Benoa pada 8 Oktober. Kompas.com melaporkan bahwa Nurrohman mengatakan kepada tim penyelamat bahwa dia dan lima awak kapal lainnya telah meninggalkan kapal ketika kapal mulai tenggelam, sedangkan enam lainnya tetap di atas kapal.
Namun, dia kehilangan anggota kru lainnya segera setelah dia melompat ke air. Ia menambahkan, kapal nelayan tersebut tidak dilengkapi dengan jaket pelampung, suar darurat atau alat persinyalan. Kapal juga membawa alat komunikasi terbatas.
Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) mengerahkan helikopter pada Senin untuk melakukan pencarian di area seluas lebih dari 600 kilometer persegi. “Sampai saat ini kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan ABK lainnya,” kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada, Selasa, seperti dikutip kompas.com.