Kisah Pernikahan Sesama Jenis Pertama, Wanita yang Nekat Meninggalkan Stereotip Untuk Mencari Kebahagiaan
RIAU24.COM - Sekitar satu abad sebelum pernikahan sesama jenis menjadi legal di beberapa negara, 2 wanita mengikuti kata hati mereka dan mengikat ikatan. Marcela Gracia Ibeas dan Elisa Sánchez Loriga saling jatuh cinta dan yang mereka inginkan hanyalah bersama. Cinta mereka dijauhi karena mereka berdua wanita, tetapi ini tidak menghentikan mereka dari mengambil banyak risiko untuk hubungan mereka. Mereka melakukan perjalanan dari satu negara bagian ke negara bagian lain dan bahkan harus mengubah identitas mereka hanya untuk memungkinkan persatuan mereka.
Elisa dan Marcela berteman pada awalnya. Marcela Gracia Ibeas dan Elisa Sánchez Loriga mengikuti pelatihan untuk menjadi guru sekolah dasar di Sekolah Pelatihan Guru untuk Guru di A Coruña, Spanyol. Ternyata, bukan hanya hasrat mereka untuk mengajar yang menyatukan mereka. Mereka menemukan cinta yang, pada saat itu, dianggap tabu.
Marcela dan Elisa awalnya adalah teman dekat, tetapi seiring berjalannya waktu, hubungan mereka menjadi semakin akrab. Hubungan mereka begitu kuat bahkan orang-orang di sekitar mereka menyadarinya. Ketika orang tua Marcela mengetahui bahwa putri mereka dapat memicu skandal karena berada dalam hubungan sesama jenis, mereka memutuskan sudah waktunya untuk mengeluarkannya dari sekolah itu.
Orang tua Marcela mengirimnya ke Madrid dengan harapan jarak itu akan memadamkan gairah apa pun yang dia dan Elisa bagikan. Tapi, mereka salah.
Mengadopsi identitas palsu adalah satu-satunya cara mereka bisa menikah secara resmi.
Ketika Elisa dan Marcela bertemu lagi, bertahun-tahun kemudian, mereka sudah memasuki karier mengajar mereka. Setelah menyelesaikan studinya, Elisa menjadi guru di Coristanco, sedangkan Marcela mengajar di desa Calo.