Ternyata Ada Cara Mudah Untuk Ngobrol Dengan Kucing, Yuk Dicoba...
RIAU24.COM - Para ilmuwan telah menemukan bahwa menyempitkan mata adalah cara terbaik untuk membangun hubungan dengan kucing. Dalam sebuah studi oleh universitas di Portsmouth dan Sussex, Inggris, peneliti menemukan bahwa teknik tersebut sebenarnya meniru senyuman yang diberikan oleh kucing.
Ini akan sekaligus membuat manusia terlihat lebih menarik.
Profesor Karen McComb, dari School of Psychology di University of Sussex yang mengawasi penelitian tersebut, mengatakan: "Sebagai seseorang yang telah mempelajari perilaku hewan dan merupakan pemilik kucing, saya dengan senang hati dapat menunjukkan bahwa kucing dan manusia dapat berkomunikasi dengan cara ini. Ini adalah sesuatu yang dicurigai banyak pemilik kucing, padahal bisa dibuktikan sangat memuaskan."
Pertama-tama, penelitian ini adalah untuk mempelajari secara eksperimental peran 'slow eye blink' dalam komunikasi antara kucing-manusia.
"Anda bisa mencobanya sendiri dengan kucing Anda di rumah, atau dengan kucing yang Anda temui di jalan. Ini adalah cara terbaik untuk menjalin ikatan dengan kucing. Cobalah untuk menyempitkan mata ke arah mereka seolah-olah Anda sedang tersenyum dengan santai, kemudian tutup mata Anda selama beberapa detik. Anda akan menemukan mereka merespons dengan cara yang sama dan Anda dapat memulai percakapan,” ujarnya.
Tim yang dipimpin oleh Dr. Tasmin Humphrey dan Profesor Karen McComb, ilmuwan perilaku hewan di Universitas Sussex, melakukan dua eksperimen untuk sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Reports.
Percobaan pertama mengungkapkan bahwa kucing lebih cenderung melakukan kedipan mata perlahan kepada pemiliknya setelah pemiliknya melakukannya terlebih dahulu, dibandingkan saat mereka tidak berinteraksi.
Eksperimen kedua, di mana seorang peneliti dari tim psikologi menemukan bahwa kucing lebih mungkin mendekati tangan orang yang bereksperimen setelah mereka mengedipkan mata pada kura-kura, daripada saat mereka menggunakan ekspresi netral.
Dr Humphrey berkata: "Memahami secara positif bagaimana kucing dan manusia berinteraksi dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hewan, meningkatkan kesejahteraan, dan dapat memberi tahu kami tentang kemampuan sosio-kognitif dari spesies yang kurang dipelajari ini. Temuan ini berpotensi digunakan untuk menilai kesejahteraan kucing dalam berbagai situasi, termasuk praktik kedokteran hewan dan penampungan,” katanya.