Tokoh Agama dan Masyarakat Riau Bertemu, Sepakat Tolak Aksi Demo Anarkis
RIAU24.COM - PEKANBARU - Pertemuan Tokoh-tokoh Antar Agama dan Tokoh Masyarakat serta lintas Agama di RA Kopi Aren meminta tidak ada lagi demo yang berujung anarkis di Tanah Bumi Melayu. Sabtu (10/10/20) pukul 15.00 WIB.
T. Rusli Ahmad, Ketum DPP SANTRI TANI NUSANTARA yang juga tokoh NU Riau, Sabtu, mengatakan, tokoh-tokoh antar agama serta tokoh masyarakat mendukung Kapolda Riau mengusut tuntas siapa dalang atas aksi demo anarkis yang berujung perusakan-perusakan yang sudah terjadi 8 Oktober 2020.
"Kami melarang adanya demo anarkis di Tanah Bumi Melayu dan kita tetap mendukung demo kritis mahasiswa, jika tetap dalam rangka menyampaikan aspirasinya sesuai dengan konstitusi dengan santun tetapi jangan Anarkis. Seharusnya di cek dulu atau dibaca UU Cipta kerjanya,dan jangan termakan hoak. Ini suasana Pandemi covid-19 dan juga ini bisa dilakukan ke MK," katanya.
Prof. Dr. Alaidin Koto, MA, Guru Besar Hukum Islam / Politik Islam Pada Fakultas Syariah dan Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Riau, menyampaikan, demo Anarkis bukan bagian dari demokrasi. Apalagi dilakukan di Bumi Melayu. "Yang anarkis pasti bukan mahasiswa yang sesungguhnya," katanya.
Dikatakan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau Dr. H. Saidul Amin MA, kesantunan adalah warisan abadi masyarakat melayu. Kesantunan merupakan lambang dari budi. Sementara budi ukuran bangsa. "Ini yang dikatakan pepatah melayu yang kurik kundi, yang merah saga. Yang baik budi yang indah bahasa. Kokoh rumah karena sendi, rusak sendi rumah binasa. Yang indah adalah budi, budi hilang bangsa binasa. Maka memimpin harus santun. Menjadi rakyatpun harus santun. Mengkritik mesti santun, menerima kritik juga harus santun. Demonstrasi mesti santun, mengamankan demonstran juga harus santun. kalau kesantunan ini kita jaga maka Riau akan jaya. Mari kita suburkan nilai kesantunan ini, "ajaknya.
Menurut Igusti Gede Nyoman Wiratama Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Provinsi Riau, pihaknya menyesalkan aksi demo pada Kamis (8/10/20) dan ke depan pihaknya akan melarang demo-demo berujung anarkis. "Jika mau demo seharusnya santun serta harmonis untuk menyampaikan aspirasi, "ujarnya.