Tinggalkan Istana Saat Buruh Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Buruh: Presiden Tidak Gentle
RIAU24.COM - Ketua Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jumisih menyebutkan jika Presiden Jokowi tidak bertanggung jawab karena tidak berada di Istana Negara ketika ada aksi massa menolak UU Cipta Kerja.
"Pada saat rakyat sedang berderak untuk sampaikan aspirasinya terus Presiden pergi, itu artinya Presiden tidak gentle dan tidak bertanggung jawab," ujarnya dilansir dari Tempo.co, Jumat, 9 Oktober 2020.
Jumisih menyebutkan buruh bersama koalisi akan terus menggelar aksi hingga UU Cipta Kerja dibatalkan. Kata dia, anggotanya di daerah bersemangat untuk aksi terlepas dari banyaknya tindakan represif aparat.
"Perlawanan yang bergelembung di masing2-masing daerah harus direspons dan ditanggapi oleh gerakan," lanjut Jumisih.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Perjuangan Rakyat Indonesia (KPRI) Anwar Sastro Ma'ruf mengatakan ia menghormati Presiden Jokowi yang berziarah ke makam orang tuanya.
Dia sendiri mempertanyakan mengapa Jokowi membuat kebijakan yang keluar dari amanat konstitusi dan sumpah janjinya sebagai pemimpin.
"Kami menghargai Presiden untuk berziarah ke makam orang tuanya, semoga menyadari bahwa manusia itu bakal mati, lalu kenapa harus membuat kebijakan yg anti rakyat atau serakah, semoga dapat menyadari," ujarnya.