RIAU24.COM - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Nasir Djamil menyayangkan Aksi demo buruh dan mahasiswa menolak omibus law UU Cipta Kerja yang berujung rusuh.

Dilansir dari Rmol.id, dia sendiri mempertanyakan keberadaan Badan Intelijen Negara (BIN) yang seakan-akan tidak antisipatif dengan kericuhan yang terjadi hari ini.

Apalagi, aksi demo menimbulkan beberapa kerusakan fasilitas umum, termasuk gedung milik pemerintah seperti Kementerian ESDM.

"Memang sangat kita sayangkan demo akhirnya berujung ricuh. Pertanyaannya, di mana aparat intelijen kita? Kok mereka tidak mampu melakukan deteksi dini dan mencegah terjadinya kericuhan dan pengrusakan bangunan?” ujarnya Kamis, 7 Oktober 2020.

Legislator Aceh dari Fraksi PKS ini mencurigai rezim pemerintah saat ini tidak melakukan pendekatan dialog sehingga menimbulkan beragam kerusuhan di beberapa tempat.

zxc20

"Bisa jadi pendekatan yang dilakukan selama ini adalah pendekatan kekuasaan, bukan dialog. Rezim yang berkuasa dinilai publik gagal membangun trust publik dan 'menjinakkan' keadaan," ujarnya.

"Padahal negara punya uang, fasilitas, dan aparat yang terlatih menghadapi pengunjuk rasa," tandas Nasir Djamil.