Asosiasi Medis : Indonesia Kehilangan 130 Dokter, 92 Perawat Karena COVID-19
RIAU24.COM - Semakin banyak pekerja medis yang kehilangan nyawa karena virus korona karena jumlah kasus terus bertambah dengan kecepatan yang mengkhawatirkan di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan pada hari Sabtu bahwa 130 dokter telah meninggal karena COVID-19.
Menurut data IDI, 67 dokter yang gugur adalah dokter umum, 61 dokter spesialis, dan dua residen. Sembilan dari mereka juga adalah profesor. Kematian dokter dilaporkan dari cabang IDI di 18 provinsi dan 61 kabupaten. Dokter gigi dan perawat juga kehilangan nyawa karena virus corona.
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) melaporkan sembilan dokter gigi meninggal akibat penyakit tersebut.
Sementara itu, Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) mengungkapkan 92 perawat telah kehilangan nyawa dalam memerangi pandemi. Wakil Ketua Tim Mitigasi IDI Ari Kusuma Januarto menyampaikan keprihatinannya atas angka kematian tenaga medis yang meningkat.
“Meski pemerintah telah menyadarkan akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan, angka kematian tenaga kesehatan terus meningkat pesat,” ujarnya.
Ia mengatakan, fenomena ini membuktikan bahwa masyarakat sama-sama cuek dengan protokol kesehatan dan tidak peduli dengan keselamatan petugas kesehatan. Ari menambahkan, kehilangan lebih banyak tenaga kesehatan akan merugikan sistem perawatan kesehatan negara. Ari mengatakan Indonesia termasuk negara dengan jumlah dokter paling sedikit, karena satu dokter harus melayani sekitar 3.000 orang. Kehilangan tenaga kesehatan akan mengganggu pelayanan kesehatan di Indonesia, baik bagi pasien COVID-19 maupun non-COVID-19.