"Kedepannya kita tidak mengandalkan minyak bumi, begitu juga hasil sawit. Karena pendapatan sawit belum bisa diandalkan. Devisa negara baru adalah industri pariwisata yang menarik gerbong ekonomi kreatif dan memunculkan Industri kreatif lebih banyak lagi. Mari dengan adanya satu unit Quantung Cruise bisa diikuti oleh yang lainya, "jelasnya.

Sementara itu Aherson sebagai perwakilan asosiasi pengusaha wisata air berharap dengan adanya wisata restoran terapung ini Sungai Siak bisa menjadi icon parawisata dan bisa dijual di Nasional. 

"Kami akui banyak kekurangan di sana sini, Alhamdulillah setahun berjalan dan inilah hasilnya. Kalau ini lancar, kita tambah satu lagi, rute Pekanbaru- Siak, "ujarnya.

Ditambahkan Aherson di wisata restoran terapung ini Ia memperkerjakan 10 kru termaksud 4 anak buah kapal (ABK). Sementara waktu berlayar pukul 07.00 Wib pagi sampai jam 19.00 wib malam. 

"Di wisata terapung ini penumpang selain disuguhkan sensasi mengarungi wisata sungai Siak, juga bisa disediakan aneka makanan yang mengugah selera,"terangnya.

Walikota Pekanbaru usai meresmikan Quantung Cruise langsung mencoba sensasi dan suasana diatas kapal dan mencicipi aneka makanan di restoran terapung tersebut.