BAPDAS Mulai Beraksi, Bentengi Pulau Bengkalis dengan Mangrove
RIAU24.COM - BENGKALIS - Badan Penanggulangan Daerah Aliran Sungai ( BAPDAS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI WIlayah Riau mulai bidik selamatkan pulau bengkalis dari abrasi pantai yang kian menggila sepanjang pantai bagian utara pulau bengkalis mengarah ke selat malaka dengan program menanam kembali hutan mangrove.
Untuk sebagai benteng alam dari ganasnya terjangan ombak selat malaka yang setiap waktu menghantam pulau yang dijuluki kota terubuk.
Tindakan awal dari keseriusan program swakelola padat karya penanaman mangrove oleh BAPDAS untuk tujuan penyelamatan pulau terluar, terdepan yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga malaysia itu tepatnya beberapa hari sebelumnya.
Tim dari BAPDAS yang di ketuai oleh JAFRI, S.Hut berserta anggota Murja, S.hut, dan dari KPH Bengkalis Pulau Bustami, SH telah turun langsung ke pantai Desa Pambang pesisir Kecamatan bantan Kab. Bengkalis yaitu salah satu dari sekian puluh Desa yang cukup parah terkena abrasi pantai.
Setelah melakukan survei ke areal rencana untuk penanaman, tim Bapdas yang langsung Didampingi oleh solihin ketua LSM Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (IPMPL) menetapkan untuk penanaman mangrove program swakelola padat karya di areal ribuan hektar yang perlu di selamatan yaitu sebanyak 24 hektar untuk tahap awal.
Menurut Murja S.hut kepada awak media mengatakan bahwa untuk penanggulangan areal yang akan dilakukan reboisasi mangrove untuk kabupaten bengkalis keseluruhan sebanyak 110 hektar. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi beberapa titik areal rencana penanaman yaitu areal desa Pambang Pesisir Kec. Bantan sebanyak 24 hektar, kemudian Desa sekodi, Palkun, Desa Air Putih Kec. Bengkalis, pakning Kec.Bukit Batu dan Pulau Rupat beberapa titik desa, totalnya 110 hektar.
Lebih lanjut menurutnya lagi memang khusus untuk penyelamatan areal sepanjang pantai pulau bengkalis dengan pola penanaman kembali pohon mangrove untuk sebagai benteng alam, Setelah dilihat dilapangan secara langsung butuhnya mencapai ribuan hektar, Hanya saja untuk tahap awal ini kemampuan anggaran dan keterbatasan waktu akibat dampak dari Covid-19, maka kegiatan ini yang dapat dilaksankan sesuai apa yang ada.
Namun pada saat di lapangan tim Bapdas tersebut mengatakan mereka akan menyampaikan kepada pimpinannya agar bagaimana pada tahun anggaran 2021 program penanaman mangrove di sepanjang pantai pulau bengkalis menjadi prioritas dan lebih luas lagi, janjinya.
Sesungguhnya kehadiran tim BAPEDAS hingga instan survei langsung ke areal pantai cukup parah terkena abrasi yang perlu segara dilakukan penanaman mangrove, hal itu tidak lepas dari peran penting perjuangan pengurus LSM IPMPL dan KPH Bengkalis pulau dengan menyakinkan tim BAPDAS hingga dalam waktu hitungan hari atau begitu singkatnya langsung turun survei sekaligus membuat keputusan menetapkan bahwa pantai Desa Pambang Pesisir mendapat alokasi penanaman mangrove sebanyak 24 hektar.
Atas perjuangan yang dilakukan oleh LSM IPMPL berserta KPH Bengkalis pulau, kepala Desa Pambang Pesisir (PASLA) berserta puluhan masyarakat pambang pesisir kala itu, mengatakan mereka cukup berterima kasih tidak terhingga atas upaya tersebut.
"Saya selaku kepala desa pambang pesisir berserta masyarakat mengucapkan terima kasih tidak terhingga kepada pengurus LSM IPMPL dan KPH bengkalis pulau karena memperjuangkan nasib kampung kami ini yang sudah cukup parah tekena abrasi pantai. Harapan kami semoga program penanaman mangrove di sepanjang pantai pulau Bengkalis dapat berlanjut pada tahun anggaran mendatang," harapnya.***