Aksi Kudeta PKI Gagal Total, Mao Zedong Tulis Puisi untuk DN Aidit Beberapa Setelah Diringkus TNI, Begini Bunyinya
RIAU24.COM - Fakta sejarah menunjukkan, tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI), Dipa Nusantara Aidit, memang memiliki hubungan dengan Mao Zedong, bapak pendiri negara komunis Republik Rakyat Tiongkok.
Bahkan saat Mao menjabat sebagai Ketua Partai Komunis Tiongkok, DN Aidit sempat beberapa kali datang mengunjunginya. Belakangan, terungkap, ada arsip yang membeberkan keterlibatan PKI dalam kudeta 1948 dan 1965 yang tersimpan lewat arsip-arsip sejarah di Beijing, China.
Adalah Taomo Zhou, seorang sejarawan dari Nanyang Technology University, Singapura, yang melakukan penelitian kemudian membeberkan catatan penting sejarah Kudeta PKI tersebut. Hasil penelitiannya itu berjudul 'Revolusi, Diplomasi, Diaspora: Indonesia, Tiongkok dan Etnik Tionghoa 1945-1947'.
Dilansir viva, Kamis 1 Oktober 2020, dari penelitian Taomo itu, juga diketahui bahwa Mao bahkan menciptakan puisi untuk Aidit. Puisi itu dibuatnya beberapa saat setelah kudeta yang dilancarkan DN Aidit gagal total. Seperti diketahui, Aidit sendiri akhirnya diringkus TNI yang ketika itu dipimpin Soeharto.
Lantunan bait syahdu Mao Zedong untuk Aidit ini juga dibeberkan Taomo Zhou dalam bukunya 'Migration in the Time of Revolution China, Indonesia and the Cold War'. Buku dari hasil disertasi sejarawan Taomo Zhou ini memang mengungkap banyak fakta yang bersumber dari arsip penting Partai Komunis Tiongkok.
Ada beberapa catatan menarik dari buku ini di antaranya percakapan lengkap DN Aidit dengan Mao Zedong terkait rencananya melakukan kudeta di Indonesia. Begitu juga dengan sikap Mao Zedong terkait dengan pergerakan PKI di Indonesia yang memang mendukung meski tidak langsung.
Berikut petikan lengkap dari puisi Mao untuk DN Aidit:
Ranting-ranting tipis berdiri di depan jendela ku di musim dingin
Tersenyum mendahului mekarnya berbagai kembang
Sayang wajah girang tak berumur panjang
Malahan gugur menjelang musim semi datang
Yang akan gugur, gugurlah pasti
Gerangan haruskah itu mengesalkan hati?
Pada waktunya bunga mekar dan gugur sendiri
Wanginya tersimpan menanti tahun depan lagi
zxc2
Sementara itu, dari catatan yang tersimpan di pusar arsi Partai Komunis Tiongkok, rencana DN Aidit melakukan kudeta itu dilontarkannya ketika bertemu Mao Zedong pada tanggal 5 Agustus 1965 silam.
Dalam percakapan itu, Aidit yang tengah berkunjung ke China menyampaikan rencananya kepada Mao Zedong yang saat itu menjabat Ketua Partai Komunis Tiongkok. Dalam arsip tersebut, Aidit mengaku menyampaikan rencananya untuk melakukan kudeta di Indonesia.
Lewat bukunya, Taomo Zhou juga menegaskan Aidit adalah aktor utama yang memang merancang gerakan kudeta G30S/PKI. Namun Taomo juga menegaskan bahwa pengaruh Beijing tidak signifikan dalam kudeta PKI di Indonesia.
Mao bahkan dikabarkan terkejut saat mendengar gerakan tersebut akhirnya dilancarkan. ***