Dihantam Artileri Azerbaijan, Pasukan Armenia Menangis Ingin Pulang
RIAU24.COM - Seorang milisi asal Suriah mengaku dikirim oleh Turki ke Nagorno-Karabakh untuk berperang membela Azerbaijan. Di wilayah konflik itu, dia menyaksikan para pasukan Armenia tewas, terluka dan bahkan menangis akibat dibombardir artileri Azerbaijan.
BBC Arabic berbicara dengan seorang milisi Suriah dengan nama samaran "Abdullah". Dia mengaku direkrut Turki untuk menjaga titik-titik militer di perbatasan Azerbaijan dengan bayaran senilai USD2000.
Abdullah mengatakan dia diterbangkan ke Azerbaijan melalui Istanbul bersama beberapa pria Suriah lainnya. Mereka tidak menerima pelatihan, tetapi dikirim ke Nagorno-Karabakh dengan mengenakan seragam Azerbaijan ketika pertempuran terjadi.
"Mobil berhenti dan kami terkejut menemukan diri kami berada di garis depan," kata Abdullah. "Kemudian pemboman dimulai, orang-orang menangis ketakutan dan ingin pulang," katanya mengacu pada nasib pasukan Armenia di Nagorno-Karabakh, yang dilansir Sindonews Kamis 1 September 2020.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa sekitar 320 tentara bayaran Suriah telah diangkut ke Azerbaijan oleh perusahaan keamanan Turki. Tetapi mereka menambahkan bahwa milisi kelahiran Armenia di Suriah juga telah diangkut ke Armenia untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.
Meski demikian, penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan; Ilnur Cervik; menyangkal laporan semacam itu.