Menu

Sukmawati Disebut Ngawur Soal PKI Berideologi Pancasila, PA 212: Suruh Banyak Belajar Sama Baca

Muhammad Iqbal 30 Sep 2020, 14:16
Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif
Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif

RIAU24.COM - Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menilai ada kekeliruan yang disampaikan Sukmawati Soekarnoputri tentang PKI memiliki ideologi Pancasila. Slamet sendiri meminta Sukmawati agar belajar terlebih dulu. Dia juga mengatakan jika ideologi PKI adalah komunisme.

"Bukan [Pancasila] lah. Ngawur dia. PKI itu ideologinya komunisme suruh banyak belajar sama baca tuh Busuk (Bu Sukmawati)," ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu, 30 September 2020.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jendral PA 212, Novel Bamukmin meminta kepada Sukmawati untuk membuktikan secara konkret jika memang PKI memiliki ideologi Pancasila. Karena, dia menilai PKI tak memiliki ideologi Pancasila.

"Sukmawati harus bisa buktikan bahwa ideologinya PKI itu Pancasila," ujarnya.

Jika yang dikatakan Sukmawati benar, itu menjadi bukti jika PKI masih ada dan hidup sampai saat ini. Karena, katanya, PKI sudah diterima sejak zaman Presiden pertama RI, Sukarno karena bergabung dalam jargon Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom).

"Dari dulu pun PKI selalu ingin unsur ketuhanan yang maha esa dalam Pancasila dipangkas atau dilumpuhkan," ujarnya.

Dia menilai saat ini ada upaya pelemahan terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila oleh pihak tak bertanggung jawab. Salah satunya, lanjut dia, dilakukan oleh Sukmawati sendiri yang dinilainya kerap menista ajaran agama Islam.

Ia bahkan menyinggung kasus penistaan agama yang dilakukan Sukmawati tak pernah ditindaklanjuti oleh kepolisian. Diketahui, Sukmawati pernah dilaporkan ke polisi dalam sejumlah kasus yang berkaitan dengan penistaan agama.

Di antaranya kasus penodaan agama terkait pernyataannya yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden pertama RI Sukarno. Sukmawati juga pernah dilaporkan dalam sejumlah kasus. Yakni, pusi berjudul 'Ibu Indonesia' di mana penggalan bait puisinya itu menyinggung kidung dan azan.

"Sekalian mereka kriminalisasikan. Pancasila rasa komunisme pun terealisasi saat ini oleh Ketua BPIP yang mengatakan agama adalah musuh besar pancasila," terang Novel.