RIAU24.COM -  Akmal Taher telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai kepala divisi kesehatan dari satuan tugas COVID-19 nasional, mengutip apa yang dia katakan sebagai upaya yang tidak memadai untuk mengatasi krisis COVID-19.

Dia menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada ketua satuan tugas COVID-19 Doni Monardo pada Kamis malam. “Ya, surat itu saya sampaikan [Kamis] malam, tapi saya sudah bicara soal rencana saya mundur,” ujarnya, seperti dikutip tempo.co, Jumat.

Akmal, seorang ahli urologi dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan kunci sukses penanganan pandemi adalah pengujian, penelusuran, dan pengobatan yang ketat.

Namun, dia mengatakan langkah-langkah pengujian dan pelacakan kontak belum diterapkan secara optimal, terutama dalam upaya menurunkan angka kematian COVID-19 di sembilan provinsi - tugas yang baru-baru ini diberikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Luhut Panjaitan.

"Saya pikir saya dapat memenuhi peran saya melakukan tindakan yang saya yakini - yaitu pengujian, penelusuran dan pengobatan - di tempat lain," kata Akmal.

Selain divisi kesehatan, satuan tugas COVID-19 terdiri dari divisi perubahan perilaku, divisi teknologi dan informasi, serta divisi komunikasi publik. Jokowi membentuk satuan tugas pada Juli di bawah Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.