Ratusan Ribu Orang Termasuk Dua Komisioner KPU Positif Corona, Jusuf Kalla Minta Pilkada Ditunda
RIAU24.COM - Pada hari Sabtu (19/9), jumlah kasus positif virus corona baru (Covid-19) di Indonesia menembus rekor baru yang mencapai 4 ribu kasus dalam sehari. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan.
Atas dasar alasan itulah, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember mendatang ditunda. Apalagi Ketua KPU Arief Budiman dan komisioner KPU Pramono Ubaid juga positif Covid-19.
Menurut JK, penundaan itu dilakukan hingga vaksin Covid-19 ditemukan agar dapat mencegah terjadinya penularan virus corona. “Saya sarankan ditunda dulu sampai beberapa bulan sampai dengan vaksin ditemukan dan vaksin ditemukan nanti langsung menurun itu (penyebaran virus Corona)," kata JK di Gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Sabtu (19/9).
JK berpesan sekaligus mengingatkan para pemangku jabatan dan petinggi negara untuk mengutamakan keselamatan masyarakat.
Dia juga mengimbau agar KPU dapat menyusun aturan yang ketat mengenai mekanisme selama pelaksanaan masa kampanye atau berkumpulnya massa di tengah pandemi Covid-19 yang tengah terjadi.
"Saya kira KPU harus membikin syarat-syarat berkumpul atau apa. Kalau terjadi pelanggaran syarat-syarat, katakanlah kampanye hanya 50 (orang), tapi terjadi 200 (orang). Kalau terjadi kecenderungan itu ya lebih baik dipertimbangkan kembali waktunya," ujarnya.
Jika memang pelaksanaanya sulit untuk mencegah kerumunan saat Pilkada, maka, JK menekankan maka lebih baik Pilkada ditunda.
Adapun Pilkada itu akan dilaksanakan serentak pada bulan Desember 2020. Menurut JK penundaan Pilkada serentak 2020 tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan. "Jadi sebenarnya tidak apa-apa (ditunda) dari segi pemerintahan," pungkas mantan Wapres ke-10 dan 12 itu.