Mahasiswa Cirebon Mengikuti Program Pertukaran Seni Korea-Indonesia
RIAU24.COM - Seratus siswa SMP Negeri 1 di Cirebon, Jawa Barat, mengikuti program pertukaran yang digagas oleh Korea Arts and Culture Education Services (KACES).
Diselenggarakan dari Mei hingga September, program Made in Cirebon menampilkan beberapa workshop seni rupa online dan offline dan melibatkan tidak hanya siswa sebagai peserta tetapi juga guru dan seniman lokal.
Agen komunikasi PT Ki Kunci Komunikasi, Pusat Seni dan Manajemen Komunitas (ARCOLABS), pemerintah Cirebon, dan lembaga pendidikan seni kota Sinau Art termasuk di antara kelompok-kelompok yang bekerja dengan KACES untuk program tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 1 Lilik Agus Darmawan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia berharap lokakarya ini dapat menginspirasi para guru untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, khususnya dalam model pembelajaran. “Tujuan pendidikan adalah untuk menumbuhkan pola pikir kreatif, artinya kita tidak bisa menggunakan metode yang sama berulang kali. Lokakarya ini hanyalah titik awal untuk menghasilkan modul pembelajaran yang lebih terintegrasi yang menggabungkan seni, budaya, dan sejarah, serta masalah terkini yang kita hadapi, "tambah Lilik.
Koordinator Seni Sinau Nico Broer berharap program ini membuat seni lebih mudah diakses. “Dengan lokakarya ini, kami belajar bagaimana mengeksplorasi pendekatan artistik dengan metode yang berbeda, yang dapat menyenangkan dan menyenangkan untuk dipelajari oleh anak-anak sekolah,” kata Nico.
Cirebon dipilih untuk program tersebut karena kekayaan warisan budayanya.
“Sangat menarik melihat peluang konten pendidikan seni dan budaya yang dapat dikembangkan dari kota yang sangat multikultural dan memiliki akar tradisional yang kuat,” kata direktur urusan internasional KACES, Serin Kim Hong.
Semua peserta akan mempresentasikan hasil pembelajaran mereka pada presentasi akhir dan upacara penutupan program, yang akan disiarkan langsung di saluran YouTube ARCOLABS dan di Instagram Live pada 25 September.
Didirikan pada tahun 2005, KACES bertujuan untuk mempromosikan pengayaan budaya dan meningkatkan kapasitas nasional untuk budaya dengan menyediakan akses ke pendidikan seni dan budaya.