Banyak Dokter yang Meninggal Karena COVID-19, IDI Sebut Indonesia Akan Jadi Episentrum COVID-19 di Dunia
RIAU24.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendesak masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan karena jumlah dokter yang meninggal karena COVID-19 meningkat menjadi 171. Ketua tim mitigasi IDI Adib Khumaidi mengatakan meningkatnya jumlah kematian dokter menunjukkan bahwa publik masih mengabaikan langkah-langkah pencegahan COVID-19 yang disarankan, termasuk memakai masker, mencuci tangan secara teratur dan menjaga jarak fisik.
“Kami memahami bahwa ada kebutuhan ekonomi yang sedang dipertimbangkan. Namun sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19, kami meminta masyarakat lebih disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, ”kata Adib dalam keterangannya, Jumat.
Adib mengatakan ketidaktahuan publik tidak hanya akan memperpanjang krisis kesehatan tetapi juga menciptakan efek negatif jangka panjang pada perekonomian, yang menurut pengamat sudah berada di ambang resesi.
“Indonesia bahkan belum mencapai puncak gelombang pertama pandemi karena ketidakdisiplinan masif [dalam menerapkan] protokol kesehatan. Jika ini terus berlanjut, Indonesia akan menjadi episentrum COVID-19 dunia. ”
Seperti dilansir dari The Jakarta Post, menurut data IDI, 62 dari 117 dokter Indonesia yang meninggal akibat virus corona adalah dokter umum, 53 dokter spesialis, sedangkan dua sisanya warga rumah sakit. Jatim mencatatkan angka kematian dokter COVID-19 tertinggi dengan 30, disusul Sumatera Utara sebanyak 21, Jakarta (16), Jawa Barat (11) dan Jawa Tengah (8).
Kepala Unit Protokol Tim Mitigasi IDI, Eka Ginanjar, mengklaim hal itu.