Biadab, OPM Papua Tembak Dan Tebas Prajurit TNI Pakai Parang
RIAU24.COM - Kelompok seperatis bersenjata yang mengatasnamakan diri mereka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka alias TPNPB-OPM, bertanggungjawab atas serangan yang menewaskan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Klaim tanggungjawab itu disiarkan TPNPB-OPM dalam siaran-siaran yang dianggap resmi di saluran media sosial mereka melansir dari VIVA Militer, Jumat 18 September 2020.
"TPNPB bertanggungjawab atas tembak mati anggota TNI atas nama Serka Sahlan di Kabupaten Intan jaya, Papua pada tanggal 17 September 2020," tulis TPNPB-OPM.
Dalam keterangan itu juga disebutkan bahwa serangan kepada rombongan prajurit TNI dari Satuan Tugas Aparat Teritorial (Satgas Apter) dilakukan anggota TPNPB-OPM dari Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII wilayah Intan Jaya, dipimpin oleh Yundius kogoya.
"Setelah menyerang dan membunuh prajurit TNI atas nama Sersan Kepala Sahlan, TPNPB mencuri senjata api organik milik TNI yakni senjata serbu jenis FNC alias SS1, beserta dengan puluhan amunisi dan magasin, " jelas keterang itu.
Perlu diketahui, penyerangan itu terjadi pada Kamis 18 September 2020, sekira pukul 14:10 WIT. Saat itu Serka Sahlan dan 7 rekannya dalam perjalanan membawa logistik dari Markas Koramil Persiapan Hitadipa.
Satgas Apter bergerak dengan menggunakan 6 unit sepeda motor menuju Kampung Hitadipa. Namun di tengah perjalanan, rombongan diserang kelompok bersenjata. Dan kontak senjata terhindarkan. Ketika itu Serka Sahlan berada 100 meter di depan rombongan.
Serka Sahlan merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Bawah Kendali Operasi (BKO) di Kodim Persiapan. Almarhum berasal dari Kodim 1404/Pinrang.