Anies Mendapat Kritik Tajam Karena Memberikan Penghormatan Bagi Sekda Saefullah di Balai Kota
RIAU24.COM - Gubernur Jakarta Anies Baswedan berada dalam kubangan 'air panas' karena mengadakan penghormatan terakhir kepada Sekretaris Jakarta Saefullah, yang meninggal setelah tertular COVID-19, dengan membawa jenazahnya ke Balai Kota sebelum dimakamkan pada hari Rabu.
Pengamat kebijakan publik dan Ketua Forum Warga Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mempertanyakan keputusan Anies, menyebut jenazah Saefullah seharusnya dibawa langsung ke pemakaman umum sesuai dengan protokol COVID-19.
“Kalau Anies benar-benar ingin memberikan penghormatan terakhir, kenapa dia sebagai gubernur tidak datang melihat jenazah almarhum di rumah sakit?” Azas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Azas beralasan Anies bersikap superior terhadap bawahannya, sekaligus mempertaruhkan nyawa orang yang berkumpul di Balaikota pada Rabu.
"Sikap Anies menunjukkan bahwa dia tidak peduli dan tidak memiliki komitmen untuk melindungi masyarakat Jakarta. Ia hanya menjadikan pandemi sebagai panggung kekuasaan dan arogansi, sekaligus panggung pencitraan, ”imbuhnya.
Dia juga meminta Kementerian Kesehatan dan satuan tugas COVID-19 nasional untuk menegur Anies karena melanggar protokol kesehatan dan memerintahkan semua peserta untuk menjalani tes dan menjalani karantina selama dua minggu.
Saefullah, yang telah bekerja sebagai Sekretaris Jakarta sejak masa Presiden Joko “Jokowi” Widodo sebagai gubernur, meninggal pada siang hari Rabu setelah sebelumnya dinyatakan positif COVID-19. Dia telah menerima perawatan di rumah sakit MMC di Jakarta Selatan sejak 8 September, sebelum dipindahkan ke salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 kota itu, Rumah Sakit Tentara Gatot Subroto, pada hari Minggu.
Sebelum dimakamkan di Pemakaman Rorotan, Jakarta Utara, Rabu, Anies menyambut jenazah di halaman Balaikota untuk memberikan penghormatan terakhir.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan jajaran Satker (SKPD) lainnya hadir. Sholat jenazah berlangsung di Masjid Al-Khoiriyah, yang terletak tepat di sebelah rumah almarhum Saefullah, dan dihadiri oleh puluhan warga, lapor tribunnews.com.
Kepala Badan Kepegawaian Jakarta (BKD) Chaidir mengatakan, proses penghormatan kepada Saefullah di Balaikota telah dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. “Semua orang mengikuti protokol kesehatan. Mayatnya berada di peti mati di ambulans yang tertutup rapat. Tidak ada masalah, ”kata Chaidir, Kamis.
Chaidir mengatakan memberikan penghormatan terakhir kepada pejabat yang meninggal sebelum pensiun adalah praktik yang umum. Apalagi, kata dia, Saefullah telah meninggal saat membantu kota melawan pandemi.
“Kami memiliki prosedur untuk [memberi penghormatan] kepada pejabat aktif [yang meninggal]. Dia pejabat yang berwenang dan aktif, tidak pensiun dan masih mengikuti rapat paripurna saat sakit, ”ujarnya. “Jika Anda, sebagai seorang pemimpin, dilepaskan begitu saja, bagaimana perasaan Anda?” dia menambahkan. Chaidir beralasan, kritikus acara di Balaikota tidak memahami etika birokrasi dan adat istiadat timur.