Sama-sama Dekat dengan Jokowi, Pengamat Sebut Biarkan Saja Ahok 'Duel' Dengan Erick Thohir, Ini Manfaatnya
RIAU24.COM - Dua sosok yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi, saat ini tengah menjadi sorotan. Keduanya adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kini menjabat Komisaris Utama PT Pertamina dan Menteri BUMN Erick Thohir. Sorotan muncul, karena keduanya disebut-sebut tengah 'berduel'.
Anggapan itu muncul, seiring dengan pernyataan Ahok, yang mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan dan diganti dengan superholding yang menaungi holding-holding perusahaan pelat merah yang ada. Sistem ini yang kini dianut Temasek Singapura.
Sebelum usulan itu dilontarkannya, Ahok terlebih dahulu membuka bobrok Pertamina. Seperti diketahui, belum lama ini diketahui perusahaan plat merah yang menguasai sektor migas di Tanah Air ini, merugi hingga Rp11 triliun. Karena hal itu pula, Ahok yang menjabat sebagai komisaris utama menjadi sorotan, karena dinilai tak mampu membawa Pertamina menuju arah yang lebih baik.
Namun Ahok malah mengeluhkan beberapa hal yang terjadi di Pertamina. Di antaranya, ia menyinggung soal praktik-praktik bagaimana direksi BUMN bermain aman dengan melobi langsung Menteri BUMN. Tak hanya itu, ia menyebut sejumlah komisaris BUMN pun merupakan titipan dari kementerian.
Sontak saja, usulan itu seolah sebagai gambaran perang alias 'duel' yang kini muncul antara keduanya. Karena yang disorot Ahok adalah kementerian yang kini dipegang Erick Thohir. Apalagi, dua sosok ini sama-sama diketahui sebagai orang dekat Presiden Jokowi.
Lalu, bagaimana baiknya?
"Jadi biarkan saja 'duel' antara Ahok versus Erick," ungkap aktivis Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya'roni, Kamis 17 September 2020.
Dilansir rmol, Sya'roni mengatakan, duel tidak selamanya berbuntut buruk. Bahkan sebaliknya, ada kalanya duel dibutuhkan untuk kebaikan. Dalam konteks saat ini, Sya'roni menilai baik Ahok mau pun Erick sama-sama ingin memajukan Pertamina.
"Silahkan adu gebrakan. Semua jurus boleh dikeluarkan," imbuhnya.
Namun ia juga mengingatkan, saat ini rakyat belum merasakan perbaikan di tubuh Pertamina. Keberadaan Ahok selaku komisaris utama maupun Erick Thohir selaku juragannya seluruh BUMN, menurutnya belum memberi manfaat untuk Pertamina.
"Indikatornya, saat harga minyak dunia turun, Pertamina enggan menurunkan harga BBM dalam negeri. Ada yang salah di tubuh Pertamina. Ini yang harus dicari dan segera dibersihkan," tambahnya.
Dalam hal ini, Sya'roni menilai ada baiknya jika Ahok ingin membongkar semuanya. Kalau demi kebaikan pasti banyak yang mendukung.
"Sebut saja orang-orang titipan yang tidak produktif kerja. Sebut semuanya secara gamblang," sebutnya.
"Erick boleh juga mulai melakukan penyisiran. Segera buang orang-orang titipan yang makan gaji buta," timpalnya lagi.
Menurutnya, selama harga BBM belum berpihak ke rakyat, berarti Ahok dan Erick masih harus berduel lebih sengit lagi. Bongkar semua, bersihkan hingga tuntas.
"Bila masih gagal juga, berarti ada yang salah dari keduanya," pungkasnya. ***