Polisi Sebut Pelaku Penusukan Ali Jaber Tidak Ada Kaitanya Dengan Jaringan Teroris dan Radikal
RIAU24.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah melakukan profiling terhadap jejak pelaku penusukan penceramah Syekh Ali Jaber. Hasilnya, BNPT menyatakan kalau pelaku AA, tidak ada kaitannya dengan jaringan terorisme.
“Sejak peristiwa itu kita juga melakukan profiling terhadap pelaku. Dari hasil pendalaman kita hari ini sampai dengan siang ini sementara tidak melihat adanya indikasi pelaku terkait dengan jaringan teror,” kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengutip dari Antara, Kamis, 17 September 2020.
Tak cuma itu, BNPT juga mengaku telah melakukan penelusuran jejak digital terhadap pelaku penusukan Syekh Ali Jaber. Baik di akun media sosialnya, maupun HP milik dia.
“Termasuk dari kami juga menelusuri jejak digitalnya, apakah yang terkait pernah ada komunikasi atau menyampaikan atau penyebarluasan hal-hal yang terkait masalah radikal, intoleran dan sebagainya. Kami masih belum mendapatkan hal-hal yang mengarah ke arah ke sana,” ujarnya.
Kata Boy, BNPT mendorong penyidik Polri untuk terus mendalami kasus ini. Soal informasi mengenai dugaan gangguan jiwa juga perlu dibuktikan kebenarannya.
“Kami memberikan dukungan kepada penyidik di Lampung untuk melakukan pemeriksaan dengan mengundang ahli di bidang psikologi dan psikiatri, mendalami apakah memang benar mengalami gangguan jiwa.”
“Artinya, ini sesuatu yang memang terjadi dalam kejiwaan yang bersangkutan atau hal-hal yang dibuat-buat, ini harus pendalaman oleh ahlinya,” katanya.
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber ditusuk oleh AA saat mengisi pengajian di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu, 13 September 2020. Syekh Ali Jaber mengalami luka pendarahan pada lengan kanan akibat tusukan pisau tersebut.