Menu

Syekh Ali Jaber Sebut Pelaku Penikamnya Bukan Gangguan Jiwa, Tapi....

Muhammad Iqbal 14 Sep 2020, 15:41
Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber

RIAU24.COM - Pendakwah Syekh Ali Jaber menyebutkan jika pelaku penusuk dirinya bukan seorang yang memiliki gangguan jiwa. Dia mengatakan pelaku penusuknya sangat berani dan terlatih.

"Kekuatan dan keberaniannya, mohon maaf, dia bukan orang yang gangguan jiwa, dia sangat sadar dan sangat berani bahkan sangat terlatih. Kalau kata terlatih, berarti ada orang di belakang, siapa? Wallahua’lam," ujar Syekh Ali Jaber dilansir dari Republika.co.id, Senin, 14 September 2020.

Dia menilai, setelah mengetahui pelaku seorang pemberani dan terlatih, biarkan proses hukum berjalan.

Dia juga berharap kepada pihak kepolisian menjalankan tugasnya secara amanah, jujur, dan kepercayaan kepada polisit sangat luar biasa mudah-mudahan tidak disalahgunakan.

Kemudian, Syekh Ali Jaber menyebutkan, kejadian tersebut dapat diproses secara hukum di negeri ini bukan hanya karena dia pribadi, tapi untuk seluruh ulama, dai, habib di negeri Indonesia, supaya tidak lagi orang yang menjadi sasaran kepada mereka dan agama.

"Mohon maaf, kejadian serupa ini selama ini ulama kita terlalu ikhlas, karena ini musibah sudahlah ikhlaskan," lanjutnya.

Menurut Syekh Ali Jaber, ikhlas ada waktunya, ikhlas ada poin-poinnya, jika terlalu ikhlas maka ada orang-orang yang akan memanfaatkan kejadian seperti ini terus menerus, dan mereka menganggap umat Islam dan ulama lemah, dan menganggapi tidak bisa apa-apa.

"Insya Allah, kita semua bisa melawan semua kebatilan. Tapi, kita tidak mau diadu domba, tidak mau terjadi fitnah, tidak mau terpublikasi. Makanya sebelum terjadi hal-hal tidak diinginkan. Mohon aparat polisi ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya, agar bisa menenangkan masyarakat, agar tidak terulang lagi kejadian ini," terang Ali Jaber.

Ulama asal Madinah yang kini bermukim di Indonesia itu mengatakan, kejadian tersebut cuma satu orang yang pelaku, bukan masyarakat Lampung.

"Masyarakat Lampung sudah saya kenal baik, saya sudah berkali-kali ke Lampung, masyarakat Lampung mencintai kedamaian, sangat mencintai ulama, sangat mencintai para habib. Tidak mungkin mereka berniat jahat seperti ini kalau ada satu atau dua orang melakukan seperti itu, bukan mewakili seluruh masyarakat Lampung," tambahnya lagi.

Dikatakannya lagi, Allah akan menunjukkan pertolongan kepada kita. Pertolongan Allah kepada orang bertakwa, upaya mereka memadamkan cahaya Alquran, kita yakini bahwa mereka tidak akan bisa memadamkan cahaya Alquran karena Allah sudah menjanjikan tetap menjaganya dan menyempurnakannya.

"Karena kejadian ini, saya telah berniat dan menekadkan diri tinggi dan azzam untuk menjadikan Lampung salah satu pusat terlahir program satu juta penghafal Alquran. Kita akan bangun markas, dari 114 di Indonesia, salah satunya di Bandar Lampung, Lampung Timur dan tempat lainnya, akan terlahir penghafal-penghafal Alquran," tutupnya.