Ahli Virologi Terkemuka Mengatakan Pulau Bali Harus Diisolasi
RIAU24.COM - Jalan keluar Bali dari krisis COVID-19 yang sedang berlangsung yang telah ditandai dengan beban kasus yang signifikan dan lonjakan kematian selama lebih dari seminggu sekarang, idealnya terdiri dari menempatkan provinsi itu diisolasi, kata seorang ahli virus terkemuka di pulau itu.
I Gusti Ngurah Mahardika, ahli virologi dan profesor di Universitas Udayana, menyarankan agar Bali harus ditutup sementara dan ditutup, seperti yang terjadi pada awal wabah virus corona.
“Kondisi ideal untuk menekan jumlah kasus COVID-19 adalah dengan penguncian, menutup Bali untuk sementara, membatasi pergerakan orang, memperbolehkan keluar rumah hanya untuk keperluan yang sangat penting, seperti mencari makan, obat, dan sejenisnya,” Ngurah kata.
“Anggota masyarakat yang lebih miskin harus diberi bantuan, dan pemerintah memberikan dukungan logistik yang diperlukan,” lanjutnya.
Provinsi tersebut telah melaporkan lebih dari 100 kasus baru setiap hari selama lebih dari seminggu sekarang, dengan penambahan saat ini dari 111 kasus sehingga total menjadi 6.834. Sementara para pejabat telah menolak gagasan pembukaan kembali Bali untuk wisatawan domestik sebagai salah satu faktor yang berkontribusi, data menunjukkan bahwa beban kasus dan lonjakan kematian telah dilaporkan setelah pembukaan kembali pada bulan Juli. Sebagai perbandingan, jumlah yang relatif rendah dilaporkan pada bulan-bulan sebelum pembukaan kembali.
Pada 28 Agustus, misalnya, jumlah kematian akibat COVID-19 di Bali mencapai 60, lebih dari lima bulan sejak kasus virus corona pertama diumumkan di Indonesia. Sudah lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu sejak itu, dengan data hari ini menunjukkan total 151 kematian.