RIAU24.COM -  Dua pelaku kejahatan dengan modus mengganjal kartu di mesin ATM berhasil ditangkap Kepolisian Sektor Tampan, Kota Pekanbaru. Dua pemuda itu terakhir kali siketahui menguras isi rekening senilai Rp16 juta milik seorang istri TNI Angkatan Udara (AU) di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Riau.

Dilansir dari Antaranews, Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita di Pekanbaru, Jumat, menyebur pemuda berinisial WA (29) dan HM (27) memang spesialis dengan modus ganjal kartu ATM. "Kedua tersangka melancarkan aksinya dengan modus ganjal kartu ATM saat korban menarik uang di mesin anjungan tunai," sebut Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita.

zxc1

Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita katakan dua pemuda itu melancarkan aksi pada Minggu awal pekan ini (6/9) ketika istri TNI AU itu ingin mengambil uang di ATM Bank BRI di komplek SPBU Jalan Srikandi, Panam. Tetapi tiba-tiba kartu ATM miliknya tersangkut.

Istri TNI itu lalu bertanya ke tersangka yang yang berpura-pura sedang mengambil uang di mesin ATM lainnya. Korban lalu menanyakan kepada pelaku WAP.

"Pelaku kemudian mengarahkan korban untuk melakukan instruksi sesuai petunjuk, namun kartu korban tetap tidak bisa keluar karena sudah diganjal pelaku," sebut Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita.

Korban malah melakukan instruksi pelaku yang ternyata negintai pin ATM milik istri TNI AU itu. Lalu korban pergi, sementara pelaku kemudian dengan cepat ambil kartu ATM di mesin yang sebelumnya dipasang pengganjal. Kemudian menguras isi rekeningnya hingga Rp16 juta.

Belakangan, korban baru sadar kartunya terganjal, uangnya malah hilang. Atas perbuatan itu korban laporkan ke kepolisian.

Hasil rekaman CCTv yang berada di mesin ATM, identitas kedua pelaku terbongkar. Pelaku akhirnya berhasil diringkus saat berada di Jalan Teropong, Kecamatan Siak Hulu, Kampar pada Kamis (10/9).

Hasil interogasi, para pelaku mengaku melakukan ganjal ATM didampini 18 kali di lokasi di lima lokasi berbeda. Dalam penangkapan tersebut, petugas juga menemukan 10 lembar kartu ATM yang diduga milik para korbannya.