Kisah Anak Kecil yang Jadi Badut Jalanan Untuk Membantu Ibunya, Tuai Keprihatian Netizen
RIAU24.COM - Sebagian besar dari kita memiliki masa kecil yang menyenangkan. Ini berarti bahwa kebanyakan dari kita tidak perlu mengambil tanggung jawab tambahan selain tugas sekolah dan tidak harus melepaskan aspek masa kecil kita untuk menanggung beban orang dewasa tertentu.
Itulah mengapa kita harus bersyukur atas apa yang kita miliki dan apa yang telah diberikan kepada kita.
Seorang pembuat konten Indonesia, Rahmadi, menggunakan akun Instagram-nya untuk memamerkan seorang bocah laki-laki dengan pakaian maskot yang sedang beristirahat di sudut jalanan. Ternyata, bocah lelaki itu berkeliling kota dengan pakaian maskot dan riasan badut untuk membantu ibunya mendapatkan uang.
Ia menulis, “Setiap hari, Rehan harus bangun pagi agar atraksinya bisa disaksikan oleh para pekerja kantoran dan warga sekitar jalan Gatot Subroto. Bagi sebagian orang, aksi jalanan Rehan dianggap sebagai selingan dari kepenatan hidup di jalanan Gatot Subroto yang padat. Namun, ada beberapa aspek penting yang tidak terlintas dalam pikiran mereka. ”
Rupanya, mayoritas orang yang singgah untuk menonton dan menikmati penampilan Rehan tidak tahu bahwa ia hanyalah seorang bocah bertopeng maskot dan riasan badut.
Diakui Rehan, keputusannya menjadi pengamen adalah untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Penghasilan ibunya tampaknya hanya cukup untuk membayar sewa, dan pendapatan tambahan disisihkan untuk biaya sekolahnya. Untuk menarik perhatian orang, Rehan juga melakukan tarian-tarian kecil.
“Uang yang saya dapatkan cukup lumayan. Saya bisa beli beras untuk dibawa pulang, ”tuturnya.
Adapun untuk kostum dan maskot, bocah lelaki itu juga menjelaskan bahwa ia mengganti kostumnya setiap hari. Penyedia kostum memiliki pilihan pakaian maskot berbeda yang menyerupai berbagai karakter kartun dari Dora the Explorer, Upin dan Ipin, hingga Spongebob Squarepants.
zxc2
“Saya menyewa kostum, tapi saya tidak menanggung biayanya, ibu saya yang membayar,” katanya.
Dia meninggalkan rumah sebelum fajar menyingsing setiap hari untuk pertunjukan jalanannya tetapi untungnya, dia masih meluangkan waktu untuk menjadi anak-anak. Dia bekerja pagi-pagi sekali sehingga sore harinya, sehingga ia tetap memiliki waktu untuk bermain bola.
Apa yang membuat Rehan menjadi anak laki-laki termanis di dunia adalah dia mengaku sangat senang bisa membantu ibunya mendapatkan uang tambahan, tapi itu tidak berarti itu tidak membuatnya lelah, karena dia harus berjalan kaki sejauh 10 km dari rumahnya untuk bekerja.