RIAU24.COM - Para peneliti telah menemukan lubang hitam raksasa yang 142 kali lebih besar dari massa Matahari. Sekitar 1.500 peneliti yang merupakan bagian dari penemuan ini, tergabung dalam dua konsorsium - Konsorsium LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory) dan kolaborasi Virgo Eropa telah berkontribusi pada penemuan ini.

Mereka menemukan lubang hitam raksasa ini dengan bantuan detektor gelombang gravitasi LIGO dan Virgo yang melihat gelombang gravitasi yang memiliki energi delapan kali Matahari, datang dari jarak sekitar 17 miliar tahun cahaya. Penemuan itu dilakukan pada 21 Mei dan diberi label GW190521.

Para peneliti merasa bahwa GW190521 dihasilkan oleh sumber yang akan ada ketika alam semesta kita hampir setengah dari usianya saat ini. Ini juga menjadikannya salah satu sumber gelombang gravitasi terjauh yang pernah terdeteksi. Biasanya lubang hitam terbentuk ketika bintang yang sekarat runtuh.

Mereka biasanya tiga sampai sepuluh kali massa matahari. Teori telah menyatakan bahwa lubang hitam dengan massa berkisar antara 100 sampai 1000 kali Matahari kita ada, tetapi tidak pernah ditemukan, sampai penemuan ini.

Menurut peneliti, lubang hitam masif ini terbentuk setelah terjadinya fusi lubang hitam berukuran 66 kali Matahari dengan lubang hitam lain yang bermassa 85 persen massa Matahari. Mereka mengklaim bahwa ketika lubang hitam masif ini menyatu, mereka melepaskan energi senilai delapan massa matahari yang menciptakan peristiwa terkuat di alam semesta sejak Big Bang.

Mereka masih belum tahu bagaimana keduanya bisa bersatu, tetapi mereka merasa bahwa masing-masing lubang hitam itu terdiri dari lubang hitam yang lebih kecil - seperti boneka Rusia, menurut peneliti pascadoktoral OzGrav Simon Stevenson, dari Swinburne University of Technology.