RIAU24.COM -  Sampai saat ini, kita semua pernah mendengar bahwa meditasi dapat membantu mengurangi stres dan umumnya memiliki 'efek zen' pada seseorang, tetapi bagaimana jika itu bukan kebenaran yang sesungguhnya ?

Sementara banyak dari kita berjuang untuk mencapai keheningan, penelitian baru telah menyatakan bahwa berlatih meditasi sebenarnya terbukti tidak produktif.

Sebuah studi dari Brown University di AS telah menyoroti pengalaman yang dapat dihasilkan oleh meditasi. Studi terhadap 100 orang menemukan 12 persen mengalami pengalaman meditasi yang sulit - seperti halusinasi, panik, menangis, paranoia, atau kesedihan - dalam 10 hari pertama latihan, 29 persen mengalaminya dalam tahun pertama bermeditasi, dan 45 persen mengalaminya dalam satu hingga 10 tahun.

Menurut laporan, tujuan dari penelitian ini bukanlah untuk mencegah orang bermeditasi, tetapi untuk menyoroti pengalaman negatif dari meditasi yang masih harus dinormalisasi.

Studi tersebut mengklaim meskipun penelitian yang ada menunjukkan bahwa terapi kognitif berbasis kesadaran dapat membantu gangguan tidur, mengurangi gejala stres, dan bahkan membatasi kecanduan, para ahli khawatir tentang kurangnya bukti yang kuat tentang subjek, di samping definisi kesadaran yang tidak konsisten.

Menurut penelitian lain yang diterbitkan di New Scientist, 8 persen orang yang mencoba meditasi mengalami efek yang tidak diinginkan.

“Orang-orang telah mengalami apa saja mulai dari peningkatan kecemasan hingga serangan panik,” kata Farias Miguel Farias dari Universitas Coventry di Inggris, salah satu peneliti di balik penelitian tersebut.

Jadi, jika Anda pernah mencoba meditasi untuk mengatasi kecemasan atau depresi, dan ternyata meditasi memperburuk keadaan, lebih baik mundurlah.