Potensi Pertanian Muara Dua Bengkalis Menjanjikan, Panen Semangka di Lahan Gambut
RIAU24.COM - BENGKALIS - Menanam semangka jika dilakukan secara terukur dan perhitungan yang baik ternyata dapat menjadi sumber pendapatan yang bagus. Inilah yang dilakukan petani di Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
Para petani menanam buah semangka di atas lahan gambut seluas 1 hektare. Hasilnya, sebanyak tujuh ton semangka berhasil dipanen.
Menurut Ketua Kelompok Tani Raih Kemenangan Idris, para petani menanam semangka sejak bulan Juni 2020. Mereka tertarik menanam semangka di lahan yang selama ini belum dimanfaatkan. "Di desa ini masih banyak lahan yang belum diolah menjadi lahan produktif, atas kesepakatan teman-teman kita coba mengolah lahan tersebut dengan menanam semangka," jelas Idris kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).
Ternyata hasil uji coba tanaman semangka tersebut hasilnya sangat baik. Buah yang dihasilkan ukurannya besar-besar dan rasanya manis. "Kami tak menyangka juga hasilnya bisa seperti ini, apalagi kita menanamnya di lahan gambut," ujar Idris.
Sementara itu, Kepala Desa Muara Dua, Eko Riyono, menjelaskan para petani di desa Muara Dua memang sedang semangat-semangatnya mengolah lahan tidur. "Karena itu kita mencoba menanam sejumlah tanaman di lahan yang ada untuk mengetahui mana yang paling cocok dan memberikan hasil maksimal," ujarnya.
Meski semangka yang ditanam hasilnya sangat baik, namun para petani mengalami kendala dalam hal penjualan. "Saat ini harga semangka di pasaran sedang mengalami penurunan. Apalagi jumlah petani semangka semakin banyak dan mereka panen berbarengan yang menjadi pemicu anjloknya harga semangka," jelas Eko.
Persoalan lain yang dihadapi para petani adalah kondisi jalan akses ke luar masuk desa tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. "Jalan menuju Desa Muara Dua membuat kita kesulitan menjual hasil pertanian kami. Padahal potensi pertanian bagus sekali," jelas dia.
Eko berharap, pemerintah daerah dapat segera melakukan perbaikan jalan akses ke desa tersebut sehingga bisa membantu petani dalam memasarkan produk pertanian. "Apalagi saat ini kita sedang melakukan peremajaan kelapa sawit yang akan disejalankan dengan program tanaman sela seperti nenas. Kalau kondisi jalan masih hancur seperti sekarang, tentu petani akan sangat kesulitan membawa hasil pertanian ke pasar," ujarnya.***