RIAU24.COM - Selasa (2 September 2020), Ade Armando mengkritik adanya sejumlah pejabat di Gowa terancam dicopot karena tak fasih mengaji. Karena bagi Ade Armando pandai mengaji tak ada hubungannya dengan integritas ASN.

"Keterbelakangan di Gowa. Para Aparatur Sipil Negara di sana harus bisa mengaji AI Quran. Harap dipahami, kemampuan mengaji itu tidak ada hubungannya dengan kepintaran, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan integritas seseorang. Menteri Dalam Negeri harus segera bertindak. Kita tidak butuh ASN yang pintar mengaji," tulis @Ade Armando di facebooknya, Selasa malam (1 September 2020).

zxc1

Langsung saja netizen atau warganet berikan ragam tanggapannya. @Eed Husain: "Bapak kalau yg berbau Islam pasti di kritik. Semoga bapak di kasih hidayah sama Allah SWT."

@Alif Tajul Ulum Fitratullah: "Yang ini logika tolol ade armando, quran itu landasan dan tuntunan hdp seorang muslim. Dalam quran semuanya sudah ditegaskan ttg hdp yg benar, jujur, peduli dll semua ttg aspek kehidupan ada disitu. Sejatinya org yg bs baca quran hrs dipraktekkan dlm kehidupan sehari2. Hati-hati bang ade, kyknya tentang ilmu agama anda tdk punya kapasitas untuk itu."

zxc2

@Daru Wahyono: "Bagi yang muslim ngaji suatu kewajiban. Kalau nggak bisa ngaji Iantas bacaan sholatnya bagaimana? Bagi yang mengaku muslim dan memiliki pendapat ngaji tidak wajib, itu patut di pertanyakan?"

@Simpson Nadeak: "Bisa bekerja melayani warga dan pintar pula mengaji adalah kombinasi terbaik. Tetapi yang nomor satu bukan ngajinya."

@John Ferry Sigumonrong: "Bagus juga di test kinerja ASN sehingga kelak bisa membuktikan korelasi kompetensi dan integritas, dll antara yg fasih ngaji dengan yg tidak fasih ngaji."