Berangkat dari Kasus Jaksa Pinangki, Mobil Mewah Jadi Kedok Cuci Uang Bagi Para Koruptor, Benarkah Begitu?
RIAU24.COM - Jaksa Pinangki Sinar Malasari, diketahui baru saja membeli sebuah mobil mewah, merek BMW SUV X5. Mobil itu jadi sorotan media massa, setelah sang jaksa cantik itu terlibat dalam kasus dugaan suap, yang melibatkan Djoko Tjandra.
Buntut dari kejadian itu, mobil baru yang harganya diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar itu, saat ini terpaksa nongkrong di Gedung Kejaksaan Agung RI karena disita.
Berangkat dari kejadian itu, seolah membenarkan anggapan bahwa kendaraan mewah kerap diklaim menjadi satu alat pencucian uang para koruptor. Bukan rahasia lagi, dalam banyak kasus korupsi, pelakunya kerap memliki mobil-mobil mewah.
Pertanyaannya, apakah anggapan itu memang benar adanya?
Hal itu langsung dibantah Direktur Prestige Image Motorcars, Rudi Salim. "Sebenarnya instrumen pencucian uang yang paling mudah adalah benda berharga yang tidak memerlukan nama pemilik, bukan mobil mewah," lontarnya, dilansir detik, Rabu 2 September 2020.
Menurutnya, jika ada oknum yang ingin melakukan pencucian uang, akan melakukan pembelian perhiasan atau batu permata.
"Seperti perhiasan, batu berharga, jam tangan mewah, lukisan, benda antik dan sebagainya. Sedangkan untuk property itu seperti tanah, mobil, motor hampir mustahil untuk pencucian uang karena perlu pendaftaran nama STNK, BPKB atau Akta Tanah," ujar Rudi.
Berdasarkan hal itu, Rudi menilai, sangat tidak tepat jika mengatakan mobil mewah kerap dijadikan alat cuci uang.
"Pertama dari segi bentuk saja sangat mencolok, kedua pencatatan kepemilikan seperti BPKB saja sudah tidak mungkin bisa lari. Suatu hal yang aneh bin ajaib kalau mau cuci uang kok malah di sebuah instrumen yang mencolok, yang notabene pencucian uang harus diam diam dan tidak terlihat. Jadi bukan cuci uang itu, memang lifestyle saja," ulangnya.
Selan itu, Rudi menambahkan, dalam hal cuci uang, salah satu syaratnya adalah nilainya tidak boleh turun. "Kalau beli mobil kan nilainya turun. Selain itu kalau cuci uang di lukisan misal harga milyaran, harga nya kan naik terus Jadi ya memang untuk hobby dan gaya hidup," ulangnya.***