Manuver PM Israel, Klaim Lakukan Pembicaraan Rahasia dengan Arab
RIAU24.COM - Sebuah manuver dilakukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia mengklaim pihaknya sedang melakukan pembicaraan rahasia dengan beberapa pemimpin negara Arab. Pembicaraan tersebut dilakukan seiring dengan upaya Israel melakukan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.
Pengakuan Benjamin tersebut berlawanan dengan kabar sebelumnya yang sempat beredar. Yakni putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman, telah membatalkan rencana pertemuan itu. Hal itu disebabkan rencana itu telah bocor duluan ke hadapan publik.
"Ada lebih banyak pertemuan yang tidak dipublikasikan dengan para pemimpin Arab dan Muslim untuk menormalisasi hubungan dengan negara Israel," ungkapnya, saat malam penerbangan komersial pertama Israel ke Uni Emirat Arab, Minggu 30 Agustus 2020 waktu setempat.
Dilansir cnnindonesia yang mengutip afp, penerbangan komersial pertama Israel ke Uni Emirat Arab merupakan momen bersejarah. Penerbangan itu dilakukan menyusul pengumuman perjanjian Israel dengan Uni Emirat Arab pada 13 Agustus lalu. Perjanjian itu sendiri ditengahi oleh Amerika Serikat.
Pelaksanaan perjanjian itu menjadikan Uni Emirat Arab negara Teluk pertama dan hanya negara Arab ketiga yang menjalin hubungan dengan Israel setelah Mesir dan Yordania.
Sebelumnya, Pangeran Mohammad bin Salman dikabarkan membatalkan pertemuan dengan Israel yang disebut-sebut dilakukan secara rahasia tersebut. Pangeran Mohammad telah membatalkan pertemuan rahasia itu secara mendadak setelah rencana besar tersebut bocor.
Untuk diketahui, batalnya pertemuan rahasia itu, terjadi hanya sehari setelah Uni Emirat Arab (UEA) membatalkan pertemuan dengan Amerika dan Israel. Pertemuan tiga negara itu, adalah tindak lanjut setelah sebelumnya UEA meneken kesepakatan damai dengan Israel.
UEA membatalkan pertemuan, karena kecewa dengan sikap Israel. Pasalnya, meski sudah berdamai, negara Yahudi ini rupanya terus berupaya menolak upaya UEA untuk bisa membeli jet tempur F-35 dari Amerika Serikat. ***