Krisis COVID Mempengaruhi Kesehatan Mental Masyarakat, Jutaan Orang Dewasa Mengalami Depresi dan Kesepian
RIAU24.COM - Pembicaraan tentang kesehatan mental masih memiliki stigma yang melekat dan memaksa banyak orang untuk tetap diam dan tidak mencari pengobatan.Situasinya semakin buruk ketika dunia sedang berjuang melawan pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memicu krisis kesehatan mental lainnya.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pandemi COVID-19 global yang sedang berlangsung telah memengaruhi kesehatan mental jutaan orang.
"Bagi banyak orang, kurangnya interaksi sosial akibat pandemi berdampak besar pada kesehatan mental mereka," kata Tedros.
Dia ingat bahwa kesehatan mental sudah menjadi "masalah kesehatan yang terabaikan" secara global sebelum pandemi, dengan hampir satu miliar orang hidup dengan gangguan mental.
Namun relatif sedikit orang yang memiliki akses ke layanan kesehatan mental yang berkualitas.
"Di negara berpenghasilan rendah dan menengah, lebih dari 75 persen orang dengan gangguan mental, neurologis, dan penggunaan narkoba tidak menerima pengobatan sama sekali untuk kondisi mereka," kata Tedros.