Lelah Berharap Keadilan dari Jokowi, Petani Asal Sumut Teriak Histeris: Kami Sudah Capek Pak Presiden
RIAU24.COM - Ratusan petani dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) yang tergabung dalam Gerbang Tani, menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/8).
Para petani yang telah berjalan kaki dari Medan, Sumatera Utara itu menuntut hak atas tempat tinggal dan lahannya yang telah dirampas oleh BUMN, PTPN II.
Aksi tersebut sempat memanas. Terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dan aparat kepolisian yang berjaga mengawal jalannya aksi.
Melalui rekaman video amatir yang diterima redaksi dari petani, tampak ratusan petani yang mengenakan topi tani berteriak histeris saat terjadi dorong-dorongan dengan polisi. "Kami sudah capek. Kami sudah capek Pak Presiden," teriak massa seperti dilansir RMOL.
Aksi saling dorong tersebut tidak berlangsung lama setelah Koordinator Aksi yang juga Dewan Pembina SPSB, Aris Wiyono menerobos ke tengah kerumunan aparat dan massa yang terlibat kisruh. "Sudah, sudah pak, sudah," teriak Aris Wiyono.
Aris Wiyono menegaskan, aksi hari ini bertujuan untuk mendesak pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo memberikan kepastian hukum terhadap konflik agraria di Simalingkar dan Sei Mencirim.
Menurut Aris, negara seharusnya hadir dalam memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi petani Simalingkar dan Sei Mencirim, Sumatera Utara.
Pada saat aksi Senin (24/8) kemarin, para petani dijanjikan oleh utusan Istana yang diwakili oleh Deputi IV KSP bahwa tuntutan mereka akan diselesaikan dalam dua hari.
Ratusan petani ini telah berjalan kaki selama 41 hari dari Medan, Sumatera Utara menuju Jakarta. Total mereka telah menempuh jarak 1.800 km dan tiba di Jakarta pada 8 Agustus lalu. Ketika di Jakarta, ratusan petani ini mencari keadilan dengan melakukan audiensi ke Kementerian BUMN hingga Kementerian ATR/BPN. ***