Jika Berani Rangkul 2 Sosok Ini Dalam Kabinet, Berarti Jokowi Buktikan Dirinya Bebas dari Tekanan Elite
RIAU24.COM - Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi, saat ini kembali menghangat. Bahkan, sempat beredar kabar yang menyebutkan Jokowi akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap menterinya. Langkah itu dilakukan menyusul kinerja para menteri, yang disebut-sebut tidak sesuai dengan harapan Presiden Jokowi. Khususnya sejak pandemi wabah Corona Covid-19 melanda Tanah Air.
Namun bila pun reshuffle kabinet dilaksanakan, sejumlah pihak menilai Jokowi belum bisa melakukan sesuai dengan keinginannya. Hal iu disebabkan masih kuatnya tekanan elite di sekitarnya, khususnya dari PDIP.
Menurut analis politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran, Jokowi sebenarnya bisa memberikan bukti bahwa dirinya terbebas dari tekanan elite yang berada di sekitarnya. Salah satunya, bila Jokowi berani memasukkan Sandiaga Salahudin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) duduk menjadi menteri dalam kabinetnya.
"Reshuffle sejatinya menjadi keniscayaan melihat kinerja kabinet ‘berapor merah’ terutama kementerian yang terimbas oleh pandemik Covid-19. AHY dan Sandi memang layak diakomodasi ke dalam kabinet, namun keduanya memiliki resistensi yang cukup tinggi terutama resistensi dari elit PDI-P," lontarnya, Senin 24 Agustus 2020 tadi malam, dilansir rmol.
Menurutnya, kedua sosok itu layak diakomodasi untuk bergabung dalam kabinet Indonesia Maju. Apalagi, melihat kinerja pembantu Jokowi yang sudah hampir setahun nampak kurang maksimal.
Menurut doktor politik jebolan Universitas Padjajaran ini, jika Jokowi bisa mengakomodasi kedua sosok itu masuk dalam kabinet, maka ini bisa memberi sinyal bahwa Jokowi memiliki independensi dan keluar dari tekanan dan kepentingan elite yang mengelilinginya.