RIAU24.COM - JAKARTA - Hingga kini, keberadaan pentilan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq masih menjadi teka-teki. Mantan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Bachtiar Nasir mengungkap ada pihak yang tak menginginkan Habib Rizieq pulang ke Indonesia.

Sebaliknya, kelompok tersebut menginginkan agar Habib Rizieq tetap berada di Arab Saudi.

Hal itu diungkap Bachtiar Nasir dalam diskusi daring yang digelar Habib Rizieq Shihab Center (HRS Center) bertajuk “Pemulangan IB HRS dari Pengasingan Politik”, Minggu (23/8/2020).

Kelompok yang dimaksudnya adalah kelompok antidemokrasi.

“Jadi, hanya orang yang tidak menginginkan demokrasi sesungguhnya yang tidak menghendaki beliau (Habib Rizieq) ada di sini,” kata Bachtiar.

Ia menyatakan, Indonesia sesungguhnya sangat rugi besar dari sisi demokrasi, ketika Rizieq tidak berada di Indonesia.

Habib Rizieq, kata dia, adalah tokoh yang menjunjung tinggi demokrasi.

“Hanya yang gagal paham saja yang menilai Habib Rizieq penganggu, penghambat demokrasi di Indonesia. Salah besar,” ungkap dia.

Pandangan demikian, kata dia, akan muncul karena mereka belum mengenal persis Habib Rizieq.

“Kalau Anda betul-betul menginginkan demokrasi di Indonesia, pastinya sangat menginginkan punya partner seperti Habib Rizieq,” katanya.

Selain menjunjung demokrasi, kata Bachtiar, Rizieq juga sosok yang cinta tanah air dan pejuang menegakkan kebenaran.