RIAU24.COM -  Sedikitnya tujuh warga sipil tewas akibat bom pinggir jalan di Afghanistan timur, kekerasan terbaru di negara itu di tengah ketidakpastian baru tentang dimulainya pembicaraan antara Taliban dan pemerintah.

Tiga wanita, dua anak dan dua pria tewas ketika kendaraan mereka terkena bom pinggir jalan di distrik Jaghatu provinsi Ghazni, kata Wahidullah Jumazada, juru bicara gubernur provinsi.

Warga sipil Afghanistan terus menanggung beban kekerasan di seluruh negeri meskipun ada upaya untuk meluncurkan pembicaraan damai dan menemukan peta jalan untuk Afghanistan pascaperang.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dirilis pada Juli, 1.282 orang tewas dalam kekerasan di Afghanistan dalam enam bulan pertama tahun 2020. Ratusan lainnya terluka.

Perempuan dan anak-anak terus terpengaruh secara tidak proporsional oleh dampak langsung dan tidak langsung dari konflik bersenjata, yang mencakup lebih dari 40 persen dari total korban sipil, yang berarti baik yang tewas maupun yang terluka, kata PBB.

Di tempat lain, gubernur provinsi Paktiya timur, Halim Fedai, selamat dari serangan bersenjata di provinsi Logar tengah, menurut departemen media provinsi, yang juga mengatakan tidak ada yang terluka.

Dimulainya pembicaraan yang sangat dinanti-nantikan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban telah terhenti karena ketidaksepakatan atas pembebasan tahanan kelompok itu, yang termasuk individu-individu yang dituduh terkait dengan beberapa serangan paling berdarah di Afghanistan, terus berlanjut.