Arab Saudi Kerja Sama dengan China di Bidang Nuklir, Israel Malah Ketakutan
Program nuklir Saudi sebenarnya digelar sejak lebih dari satu dasawarsa. Mereka menargetkan mendirikan 16 reaktor nuklir pada 2040, dan menggelar pelatihan bagi para teknisi untuk menambang dan mengolah uranium.
Di sisi lain, Arab Saudi menyatakan tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sampai perjanjian perdamaian dengan Palestina ditandatangani.
Yang dikhawatirkan selama ini adalah jika jumlah pengayaan melewati batas yang ditentukan dalam Pakta Non-Proliferasi Nuklir, maka bisa memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Timur Tengah.
Pemerintah China menyatakan kekhawatiran AS dan Israel tentang penyelewengan program nuklir Saudi tidak berdasar dan tidak perlu. Sebab, mereka menjamin program itu dilakukan untuk tujuan damai.
"China dan Arab Saudi menjalin kerja sama bilateral yang baik di berbagai bidang. China juga terus berupaya mengajak untuk menggunakan tenaga nuklir dalam tujuan damai dan bertanggung jawab. Kami akan tetap menjalankan ketentuan non-proliferasi dan mengajak negara lain menggunakan tenaga nuklir untuk tujuan damai," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam jumpa pers di Beijing kemarin.****