Wartawan Kreatif di Masa Pandemi Covid-19, di Tengah Pandemi Jurnalis Tidak Lari!
RIAU24.COM - Infeksi virus Corona atau yang sering disebut COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok. Kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan yang ada di Wuhan. Sejak 31 Desember 2019, kasus ini mengalami peningkatan yang pesat, kemudian mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Saat ini virus tersebut telah menyebar secara global dan menjadikan penyebaran virus ini sebagai pandemi global.
zxc1
Sudah lebih dari 5 bulan ini bangsa Indonesia hidup dalam ancaman pandemi bernama Covid-19, Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya wabah ini. Namun, tulisan ini tidak akan menyoroti bagaimana dampak kebijakan pemerintah terhadap penanganan Covid-19. Tulisan ini akan secara spesifik bercerita tentang bagaimana seorang wartawan bersikap di tengah ancaman wabah dan ketidakpastian, bagaikan buah simalakama diantara pilihan untuk tetap produktif atau meninggal tanpa perlindungan, dan bagaimana menyajikan fakta yang ada tanpa membuat orang takut namun jadikan masyarakat cerdas beetahan di tengan pandemi.
Baca juga: Upacara Hari Ibu ke-96 di Siak: Momentum Persatuan dan Dedikasi Perempuan Membangun Bangsa.
Ratusan ribu hingga jutaan orang yang telah dinyatakan positif terserang virus ini. Penyebaran virus ini telah berdampak luas bagi ekonomi dan sosial. Selain itu, juga banyak kontroversi yang ada di media sosial terkait penyakit ini termasuk dalam cara pencegahan dan tata cara menghindari penyebaran virus. Hal ini membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.