Menu

Saat Deklarasi KAMI Gatot Nurmantyo Sindir Tentang Pemimpin Boneka: Tujuan dan Kepentingannya Bukan Untuk Negara

Muhammad Iqbal 19 Aug 2020, 08:03
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo

RIAU24.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi salah satu tokoh yang hadir pada saat Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Saat deklarasi tersebut, dia sempat menyinggung tentang bahaya proxy war terhadap kedaulatan Indonesia dan oligarki kekuasaan.

Dikutip dari Viva.co.id, Gatot berujar jika dalam proxy war, penguasaan suatu negara tidak lagi menggunakan perang fisik, tapi cukup menggunakan proxy. Salah satunya dengan melakukan intervensi pemilu dan pemilihan pejabat negara yang bisa dikendalikan oleh pihak asing.

"Pada saatnya pejabat tersebut bisa dikendalikan, bahkan jadi boneka untuk kepentingan lain yang bukan tujuan dan kepentingan negara," ujarnya, Selasa, 18 Agustus 2020.

Gatot kemudian menjelaskan jika proxy war yang terjadi diperburuk dengan tumbuh kembangnya oligarki kekuasaan. Menurutnya, kekuasaan 'dimainkan' oleh sekelompok orang dan parahnya lagi dilakukan dengan topeng konstitusi.

"Apakah benar sekarang ini terjadi di negeri kita? Adalah rakyat Indonesia yang berhak menjawab," kata Gatot lagi.

Selain itu, Gatot kemudian mengucapkan kembali pernyataannya tiga tahun lalu, pada saat pembukaan Kongres Internasional Roundtable Top Exercise untuk Global Security 24 Oktober 2017. Dia menyebutkan jika kewaspadaan terhadap adanya senjata biologis massa yang diciptakan untuk melumpuhkan negara lain dan berpotensi menciptakan epidemik.

"Hari-hari ini kita semua berjuang mengatasi epidemik COVID-19. Saya tidak menyatakan pernyataan saya 3 tahun sepenuhnya tepat adanya. Tetapi sekali lagi, hari-hari ini kita telah sedang menghadapi pandemi dan tidak mudah ditaklukkan. Apalagi respons terhadap ancaman ini dipenuhi sikap menggampangkan dan bahkan lebih fokus pada kepentingan lain yang mestinya bisa lebih dulu dikesampingkan," jelas Gatot.

Untuk itu, Gatot tetap meminta kepada masyarakat agar tetap bersatu di tengah kondisi negara yang carut marut seperti sekarang ini. "Kita tidak boleh dan jangan pernah dipecah-belah untuk kepentingan apa pun," demikian Gatot.