Gatot Nurmantyo: Oligarki Kekuasaan Membantu Serangan Proxy
RIAU24.COM - JAKARTA- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebutkan, oligarki kekuasaan adalah hal yang dapat menopang perang proxy (proxy war).
Proxy war adalah serangan perang tanpa senjata yang bertujuan untuk menguasai sebuah negara.
zxc1
Hal itu diungkapkan Gatot saat menghadiri deklarasi organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
zxc2
"Maret 2014 saya berdialog dengan civitas akademika UI. Saya bicara tentang proxy war yang menjadi ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa, tidak lagi dengan fisik tapi menggunakan proxy," ujarnya.
Ancaman tersebut, kata Gatot, makin menjadi-jadi setelah ada mengintervensi proses pemilu hingga terpilihnya pejabat yang bisa dikendalikan untuk kepentingan pribadi. Ditambah lagi dengan berkembangnya oligarki kekuasaan.
Gatot lantas melontarkan kondisi tersebut kepada peserta KAMI yang menghadiri deklarasi. "Apakah benar hal ini terjadi di negeri kita? Rakyat Indonesia yang berhak menjawab," ucap Gatot.
KAMI sebelumnya resmi dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, pada Selasa pagi tadi.
Beberapa tokoh publik juga hadir dalam deklarasi tersebut di antaranya Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Refly Harun, Said Didu, Achmad Yani, dan lainnya.
Dalam deklarasi tersebut, KAMI membacakan 10 Jati Diri yang di antaranya memuat tentang KAMI sebagai gerakan moral rakyat, bergerak untuk melakukan pengawasan sosial, kritik, koreksi, dan meluruskan kiblat negara dari penyimpangan dan penyelewengan.