Di Seluruh Dunia Warga Disuruh Pakai Masker untuk Hindari Corona, di Wuhan Ratusan Orang Malah Gelar Pesta di Kolam Renang
RIAU24.COM - Warga kota Wuhan tampaknya sudah berhasil melupakan mimpi buruk virus corona yang meluluhlantakkan kota ini di awal tahin lalu. Buktinya, sebuah pesta di kolam renang yang digelar di kota itu disesaki ratusan pengunjung tanpa masker dan physical distancing.
Seperti dilansir AFP, sebuah video menunjukkan bagaimana muda-mudi di kota itu memenuhi Wuhan Maya Beach Water Park, akhir pekan kemarin. Dalam foto terlihat ratusan orang, yang didominasi anak muda, bersenang-senang tanpa jarak sosial di pesta yang diiringi musik.
Seperti jamaknya festival musik elektronik, muncul disc jockey atau DJ dengan headphone kuning cerah dan mulai memainkan musik di atas panggung. Pengunjung di atas air berpesta mengikuti irama musik yang dimainkan DJ dengan pakaian renang minim.
Dikutip dari France 24, Wuhan Maya Beach Water Park baru kembali beroperasi Juni lalu. Tepat saat pemerintah China melonggarkan pengetatan sosial seiring nol kasus transmisi lokal.
Pemandangan ini mengundang keheranan dari sejumlah media asing. The Australian menulis, tidak ada pembatasan sosial dalam video yang disebar, di mana satu sama lain saling berdekatan tanpa Jarak.
"Pemandangan keramaian ini berbeda dengan awal 2020 lalu, di mana penguncian (lockdown) dilakukan Wuhan sejak Januari hingga 76 hari," tulis media itu dikutip Selasa (18/8/2020).
"Meski demikian, media lokal mengklaim pengunjung yang datang hanya 50% dari kapasitas acara."
Otoritas setempat menegaskan, tidak ada kasus baru sejak pertengahan Mei di Wuhan. Guna menggenjot ekonomi, pemerintah provinsi juga telah membuka 400 area wisata untuk mendorong turis masuk.
Walau demikian sejumlah provinsi lain di China tengah menghadapi serangan Covid-19 meski tak sebesar Wuhan. Makanan beku impor diduga menjadi salah satu penyebab kembalinya wabah itu.
Kasus Covid-19 China sendiri telah stabil di angka 84.871 dengan 4.634 kematian. Ini berbeda dengan AS di mana ada 5,6 juta kasus dan 173.716 kematian.***