UEA Tak Terima Diancam Iran Lantaran Berdamai dengan Israel
RIAU24.COM - Uni Emirat Arab (UEA) tidak terima diancam Ira. atas keputusanya berdamai dengan Israel. UEA pada hari Minggu 16 Agustus 2020 memanggil perwakilan Iran di Abu Dhabi untuk memprotes ancaman yang terkandung dalam pidato Presiden Iran Hassan Rouhani. Demikian laporan kantor berita resmi UEA WAW.
Kementerian Luar Negeri memanggil kuasa Iran dan memberinya nota protes. Itu terjadi sehari setelah Rouhani mengatakan keputusan UEA untuk menormalisasi hubungan Israel adalah kesalahan besar. Rouhani memperingatkan UEA agar tidak membuka jalan bagi Israel untuk masuk kawasan.
"Tanpa memperluas apa artinya, dia mengatakan hal tersebut akan menjadi cerita lain dan mereka akan ditangani dengan cara lain," tulis kantor berita Iran Mehr.
Seperti dikutip dari CNNIndonesia yang mengutip AFP, UEA mengatakan bahwa retorika seperti itu tidak dapat diterima serta memiliki implikasi serius bagi keamanan dan stabilitas di kawasan Teluk.
Uni Emirat Arab telah menurunkan status hubungan dengan Iran pada Januari 2016 di tengah persaingan sengit antara sekutu dekat UEA, Arab Saudi dan Republik Islam itu.
Keputusan untuk menormalisasi hubungan dengan negara Israel memicu gelombang kritik di Iran.
Sebuah surat kabar ultrakonservatif mengatakan pada hari Sabtu bahwa langkah tersebut menempatkan UEA menjadi target yang sah bagi pasukan pro-Teheran.
Harian Kayhan menyebut perjanjian itu sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.
Pemerintah Iran juga mengutuk keras perjanjian tersebut, menyebutnya sebagai tindakan bodoh dan mengatakan itu akan memperkuat poros perlawanan di kawasan.
Kesepakatan Israel-UEA, yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis lalu itu merupakan kesepakatan ketiga yang dicapai Israel dengan negara Arab. Namun itu bisa meningkatkan prospek kesepakatan serupa dengan negara-negara Teluk yang pro-Barat.