Menu

Keren, Negara Ini Punya Halte Seharga Rp 1,2 Miliar, Anti-Panas Hingga Corona

Muhammad Iqbal 15 Aug 2020, 10:21
Halte bus di Korea Selatan anti corona
Halte bus di Korea Selatan anti corona

RIAU24.COM - Ada hal yang unik dari Halte bus yang ada di Korea Selatan. Sebab, negara tersebut membuat smart bus shelter yang didesain melindungi penggunanya bukan hanya dari terik matahari dan hujan tapi juga virus corona Covid-19. Halte tersebut hadir di jalan-jalan Seoul, ibu kota Korea Selatan.

Dikutip dari Tempo.co, Sabtu, 15 Agustus 2020, halte bus tersebut dibuat secara khusus mirip ruangan kaca. Namun, di dalamnya dilengkapi pendingin udara dan alat sterilisasi ultraviolet, selain kamera pengawas dan layar digital untuk memberitahu penumpang kapan bus tiba.

Halte tersebut juga dilengkapi hand sanitiser dan tersedia tempat mengisi daya laptop atau telepon genggam serta Wi-Fi gratis. "Tadinya saya kurang nyaman karena harus periksa suhu tubuh sebelum masuk, tapi ternyata tidak butuh waktu lama," ujar Park Sung-yeon, mahasiswa 25 tahun, seorang pengguna halte itu seperti dikutip dari Reuters.

Dia kini malah berharap ada lebih banyak fasilitas serupa. "Saya harap kami bisa punya lebih banyak tempat seperti ini sehingga bisa menghadapi virus corona," katanya.

Kamera thermal di pintu halte memantau suhu tubuh penumpang. Hanya mereka yang suhu tubuhnya kurang dari 37,5 derajat Celcius boleh masuk. Kamera sejenis terpasang terpisah lebih rendah khusus untuk anak-anak. Atap halte ini juga dibuat dari panel surya untuk menyediakan cadangan daya yang ramah lingkungan untuk fungsi-fungsi di halte itu.

"Kami juga membagikan situasi terbaru secara langsung dengan kantor polisi dan kantor pemadam kebakaran menggunakan CCTV cerdas, bel peringatan dan sensor noise AI, jadi kami  bisa merespons kejadian darurat secara cepat," kata Kim Hwan-gyun, penanggung jawab halte di daerah Seongdong.

Sebanyak sepuluh halte telah dipasang di distrik Seongdong, Seoul timur. Kolaborasi dilakukan pemerintah setempat dengan LG Electronics untuk menyediakan setiap halte yang pengadaannya senilai 100 juta won atau setara Rp 1,2 miliar itu.